Mendidik Anak Laki-Laki agar Tidak Patriarki, Ajarkan 13 Hal Ini sebelum Remaja

Arintha Widya - Senin, 30 Juni 2025
Mendidik anak laki-laki agar tidak patriarki.
Mendidik anak laki-laki agar tidak patriarki. Edwin Tan

Parapuan.co - Banyak orang tua membesarkan anak laki-lakinya dengan harapan mereka menjadi laki-laki sukses dan kuat. Namun, tak jarang kekuatan itu dipahami sebagai dominasi (kekuasaan), terutama terhadap perempuan. Di tengah budaya patriarki yang masih kuat, keluarga memegang peran besar dalam membentuk anak laki-laki agar tidak tumbuh menjadi pelaku kekerasan atau merasa lebih tinggi derajatnya dari perempuan.

Membesarkan anak laki-laki bukan hanya soal mendidik mereka menjadi "pria sejati", tetapi menjadikan mereka manusia yang menghormati kesetaraan. Parenting expert Dr. Meg Meeker menyarankan agar orang tua membayangkan seperti apa anak laki-laki mereka di usia 25 tahun.

Apakah ia akan menjadi sosok yang bijaksana, tangguh, tetapi juga lembut dan menghormati orang lain? Atau justru tumbuh dengan sikap maskulin toksik yang merasa berhak mengatur atau mengendalikan orang lain, terutama perempuan? Jawabannya bisa ditentukan sejak dini, lewat pengasuhan di rumah.

Menurut Dr. Meg Meeker, berikut ini pelajaran penting yang sebaiknya ditanamkan keluarga kepada anak laki-laki sebelum mereka remaja, agar tumbuh menjadi pribadi yang bebas dari nilai patriarki dan tidak menjadi pelaku kekerasan terhadap perempuan sebagaimana melansir iMom!

1. Ajarkan Cara Mengungkapkan Perasaan

Anak laki-laki sering diajari untuk menahan emosi dan dilarang menangis. Padahal, mengenal dan mengekspresikan perasaan adalah dasar dari empati. Orang tua perlu menciptakan ruang aman bagi anak laki-laki untuk bicara dari hati ke hati, dan membiasakan mereka menyebutkan emosi yang dirasakan, bukan menyimpannya dalam diam atau kemarahan.

2. Tanamkan Etos Kerja dan Tanggung Jawab

Laki-laki yang menghargai kerja keras dan bertanggung jawab atas tugasnya akan lebih menghormati kerja keras orang lain, termasuk perempuan. Ia tidak akan menganggap perempuan "harus" melayani atau bekerja lebih banyak hanya karena alasan gender. Ajarkan anak untuk menyelesaikan tugasnya sendiri tanpa bergantung pada orang lain.

3. Latih Agar Sportif dan Rendah Hati

Baca Juga: Beda Peran Ayah sebagai Role Model untuk Anak Laki-Laki Vs Perempuan

Sumber: iMom
Penulis:
Editor: Arintha Widya