Kenali Apa Itu Workplace Ghosting, Ketika Karyawan Pergi Tanpa Pamit

Arintha Widya - Kamis, 24 Juli 2025
Ketika karyawan pergi tanpa pamit.
Ketika karyawan pergi tanpa pamit. Prostock-Studio

4. Kesulitan mengelola emosi orang lain: Mereka mungkin tampak ceria dan ramah, tetapi di balik itu ada ketakutan mendalam terhadap ketidakpastian emosi di lingkungan kerja.

5. Ingin mengundurkan diri tapi terlalu takut untuk menyampaikannya: Rencana keluar ditunda terus-menerus sampai akhirnya rasa takut mengambil alih, dan satu-satunya pilihan yang terasa mungkin adalah menghilang.

6. Masalah pribadi di luar pekerjaan: Ada juga yang tengah menghadapi masalah berat di rumah, seperti relasi yang retak atau tekanan mental, dan tidak tahu bagaimana membaginya dengan orang kantor.

Bukan Sekadar Masalah Generasi

Meski survei menunjukkan bahwa 41% pencari kerja Gen Z pernah melakukan ghosting pada tahap rekrutmen dan 34% tak hadir di hari pertama meski sudah menerima tawaran kerja, fenomena ini bukan semata-mata soal generasi. Ia adalah respons terhadap sistem kerja yang makin menekan tapi tak memberi cukup ruang untuk mengekspresikan ketidaknyamanan.

Dan ketika karyawan tetap yang sudah lama bekerja tiba-tiba pergi tanpa jejak, dampaknya jauh lebih besar. Beban kerja mendadak dialihkan, moral tim menurun, dan para pemimpin dibuat bertanya-tanya: Apa yang sebenarnya terjadi?

Respons dan Pencegahan: Membangun Budaya yang Lebih Manusiawi

Menghilangnya seorang karyawan secara diam-diam mungkin tidak bisa selalu dicegah. Namun, ada langkah-langkah yang bisa diambil untuk menciptakan lingkungan kerja di mana orang merasa cukup aman untuk bicara, bahkan saat mereka ingin pergi. Beberapa pendekatan yang bisa dilakukan pemimpin:

1. Normalisasi keterbukaan dan komunikasi: Bangun budaya di mana menyuarakan ketidaknyamanan bukanlah risiko, melainkan bagian dari pertumbuhan.

Sumber: Your Tango
Penulis:
Editor: Arintha Widya