Waspada Autoimun, Ketika Mata Kering Bisa Jadi Alarm Kesehatan Tubuh

Saras Bening Sumunar - Jumat, 25 Juli 2025
Mata kering bisa jadi tanda autoimun.
Mata kering bisa jadi tanda autoimun. dimarik

Parapuan.co - Saat kamu merasakan matamu terasa perih, kering, seperti ada pasir yang mengganjal setiap kali berkedip, mungkin kamu mengira itu hanyalah kelelahan biasa akibat terlalu lama menatap layar komputer atau kurang tidur.

Banyak orang menganggap mata kering hanyalah masalah ringan yang bisa diatasi dengan tetes mata atau istirahat sejenak. Namun, tahukah kamu bahwa kondisi mata kering yang berlangsung terus-menerus, memburuk tanpa sebab yang jelas, atau bahkan disertai keluhan lain pada tubuh, bisa jadi merupakan tanda awal dari gangguan autoimun yang lebih serius?

Hal seperti ini perlu kamu pahami sebab di balik gejala mata kering yang tampaknya sepele, bisa tersembunyi kondisi medis yang sangat kompleks dan berpotensi mengganggu kualitas hidup secara menyeluruh.

"Mata kering bukanlah sebuah kondisi ringan. Bagi sebagai pasien, mata kering justru bisa menjadi indikasi proses autoimun yang berlangsung diam-diam di dalam tubuh," ujar dr. Niluh Archi, SpM, Dokter Spesialis Mata Kering dan Lensa Kontak.

"Bisa jadi keluhan tersebut mencerminkan masalah kesehatan sistemik yang perlu ditangani seawal mungkin," imbuhnya lagi.

Lebih jauh lagi, sebuah penelitian menemukan 10 hingga 95 persen pasien dengan gangguan sistem imun mengalami mata kering. Sementara menurut American Academy of Ophthalmology menyebut 10 persen pasien dengan penyakit mata kering mengalami Sindrom Sjogren (SS).

Kawan Puan, Sindrom Sjogren adalah jenis autoimun kronis yang menyerang kelenjar air mata dan menyebabkan peradangan pada permukaan mata. Walau tandanya jelas (mata kering), masih ada sekitar dua pertiga dari kasus tersebut yang tidak terdiagnosis.

Tanpa penanganan dini dan tepat, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti luka pada kornea, infeksi, bahkan gangguan penglihatan permanen. Di Indonesia, prevalensi mata kering sendiri mencapai 27,5 persen hingga 30,6 persen, menjadikannya salah satu kondisi mata yang paling umum namun seringkali luput dari deteksi medis.

JEC Eye Hospitals and Clinics sendiri telah melayani 72.000 pasien mata kering dua tahun terakhir (2023-2025) di berbagai cabang. Sayangnya, terkait Sindrom Sjogren di Indonesia, belum ada data resmi terkait mata kering akibat autoimun jenis tersebut.

Baca Juga: Mata Bengkak karena Terlalu Lama Menangis, Bagaimana Mengatasinya?