Parapuan.co - Kawan Puan, menyapih adalah proses transisi dari menyusui atau pemberian susu formula menuju makanan padat. Idealnya, proses ini dimulai saat bayi berusia sekitar enam bulan, ketika sistem pencernaan bayi sudah cukup matang untuk menerima makanan padat.
Namun, menyapih seharusnya dilakukan secara bertahap—tidak serta-merta mengganti ASI sepenuhnya dengan susu formula, terlebih jika bayi masih berusia di bawah 6 bulan. Seperti yang kita ketahui, bayi perlu mendapatkan ASI eksklusif sampai 6 bulan, disarankan hingga 2 tahun atau lebih.
Bila bayi berhenti diberi ASI dan sepenuhnya diganti susu formula tanpa alasan medis atau rekomendasi dokter, tentu dapat berdampak pada kesehatan anak. Apa dampaknya? Simak uraiannya sebagaimana merangkum iCliniq!
Menyapih Terlalu Dini
Menyapih terlalu dini bertentangan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyarankan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan bersama makanan pendamping (MPASI) hingga usia 2 tahun atau lebih.
Ada berbagai risiko kesehatan yang dapat terjadi jika bayi disapih terlalu dini dan hanya diberi susu formula, antara lain:
1. Rentan Terhadap Infeksi
ASI mengandung antibodi penting yang melindungi bayi dari infeksi saluran pernapasan, diare, dan penyakit lainnya. Tanpa perlindungan ini, bayi lebih mudah sakit.
2. Risiko Alergi dan Eksim
Baca Juga: 3 Metode Menyapih Anak yang Perlu Ibu Tahu, Bisa Dilakukan Tanpa Drama