3 Elemen Utama Penulisan Cerita Drakor, Bisa Jadi Panduan untuk Kreator Konten

Arintha Widya - Minggu, 6 Juli 2025
Elemen penceritaan dalam drama Korea.
Elemen penceritaan dalam drama Korea. galitskaya

Parapuan.co - Pecinta drama Korea atau drakor alias K-drama pasti pernah melihat deretan judul seperti Crash Landing on You, The King: Eternal Monarch, Goblin, Descendants of the Sun, Start-up, dan masih banyak lagi. Tak hanya populer di kalangan penggemar internasional, drakor berhasil menembus dominasi tontonan domestik yang biasanya sulit diterobos oleh konten asing.

Apa sebenarnya rahasia di balik kesuksesan besar drama Korea di panggung global? Bagaimana serial dari negeri ginseng ini berhasil memikat hati penonton lintas budaya dan usia?

Ternyata, ada tiga elemen utama dari gaya bertutur K-drama yang bisa jadi inspirasi, terutama bagi para penulis cerita atau kreator konten. Apa saja? Simak ulasannya seperti mengutip Career Authors di bawah ini!

1. Karakter yang Autentik dan Apa Adanya

Salah satu kekuatan terbesar K-drama adalah karakter yang manusiawi, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Alih-alih menciptakan tokoh yang selalu tangguh atau sempurna, drakor justru merayakan ketidaksempurnaan. Tokohnya bisa gugup, gagal, salah mengambil keputusan, atau bahkan terlihat konyol—dan itulah yang membuat mereka terasa dekat dengan penonton.

Ketika karakter tampil apa adanya—gugup saat jatuh cinta, menangis karena gagal, atau ragu saat mengambil keputusan besar—penonton ikut merasakan emosinya. Pendekatan ini membuat penonton lebih terhubung secara emosional karena mereka merasa, "Ah, aku juga pernah seperti itu."

2. Konflik Keluarga sebagai Pondasi Cerita

Banyak cerita Hollywood mengandalkan tokoh utama yang sendirian: tanpa keluarga, tanpa beban, dan bebas ke mana saja. Tapi K-Drama mengambil pendekatan sebaliknya—keluarga justru menjadi pusat dari konflik dan dinamika cerita.

Entah itu hubungan dengan orang tua, saudara kandung, atau pernikahan yang diatur, semua punya peran besar dalam membentuk cerita. Beberapa contoh benang konflik yang kerap muncul:

  • Rivalitas antar saudara
  • Rahasia keluarga yang tersembunyi
  • Harapan orang tua yang menekan
  • Perselingkuhan dan perceraian
  • Warisan dan urusan bisnis keluarga
  • Perbedaan kelas sosial dan gender

Baca Juga: Sinopsis Drakor Salon de Holmes, Lee Si Young Cs Jadi Ibu-Ibu Kompleks Pembasmi Kejahatan

Penulis:
Editor: Arintha Widya