Baca Juga: TikTok Buktikan Serunya Membaca di Era Digital Lewat Konten Media Sosial
Menurut Ellerton, meskipun belum ada solusi sempurna, pendekatan praktis bisa dilakukan, seperti mengamati percakapan yang terjadi di Reddit atau TikTok. "Kita mulai memikirkan bagaimana cara mengumpulkan data dari sana, apa yang orang tanyakan, jenis diskusi apa yang muncul, sehingga kita bisa menyesuaikan konten dengan kebutuhan mereka," ungkapnya.
Dengan memahami bagaimana orang bertanya di platform tersebut, konten kita bisa lebih relevan dan berpotensi dimunculkan oleh AI.
Apakah GSO Merugikan Publisher atau Penerbit?
Inilah dilema yang sedang diperdebatkan. Sebagian publisher menolak mentah-mentah, sebagian lagi melihat ini sebagai peluang. Banyak perusahaan media besar memang telah membuat kesepakatan lisensi dengan perusahaan AI. Tapi bagi situs e-commerce, misalnya, mereka punya insentif lebih besar untuk hadir dalam mesin AI.
"Brand awareness yang tinggi di mesin jawaban AI sangat penting, bahkan jika jumlah klik turun," ujar Cowell. "Kami percaya bahwa nilai dari mereka yang akhirnya mengklik justru akan lebih tinggi. Mereka adalah calon pembeli yang lebih serius."
Publisher Perlu Berhati-hati
Namun, bagi penerbit independen, GSO bisa jadi pedang bermata dua. "Banyak penerbit independen dan kreator konten kini kehilangan klik dari platform AI," kata Critchlow. "Jadi pertanyaannya bukan sekadar ‘bagaimana mengoptimalkan’, tapi lebih kepada ‘apakah kita seharusnya mengoptimalkan untuk platform AI ini?’”
Ia mencontohkan penerbit resep yang kini kehilangan banyak traffic karena AI sering “mengarang” resep sendiri, dan tidak memberi klik kembali ke situs sumber. "Jika Anda menerbitkan konten resep, platform-platform ini tidak layak untuk dioptimalkan," tegasnya.
Menurut Sam Gould, AI Lead dari FT Strategies, publisher harus tetap waspada dan terus mencoba berbagai taktik. "Yang tidak berubah adalah tujuan akhir para penerbit: mempertahankan traffic dan menjangkau audiens. Jadi wajar kalau muncul banyak pertanyaan seputar ‘bagaimana agar konten saya bisa muncul di AI engine?’," ujarnya.
GSO bukan pengganti SEO, tapi evolusi berikutnya. Dalam lanskap digital yang semakin dikuasai oleh AI, mereka yang beradaptasi lebih awal bisa saja mendapatkan keuntungan lebih besar di masa depan, meski dengan risiko dan tantangan yang belum sepenuhnya terpetakan.
Baca Juga: Tips Optimasi SEO agar Situs E-Sport Punya Banyak Pembaca dan Terindeks di Google
(*)