Jelang Pernikahan, 3 Konflik Ini Justru Sering Dialami Calon Pengantin

Parapuan.co - Menjelang hari pernikahan, banyak pasangan membayangkan momen bahagia yang akan segera mereka jalani. Sayangnya, realita sering kali memperlihatkan bahwa masa-masa menuju pernikahan justru bisa menjadi salah satu fase paling penuh tekanan dan rawan konflik dalam sebuah hubungan.

Bukan hanya karena tekanan dari persiapan acara pernikahan yang melelahkan, tetapi juga munculnya perbedaan pendapat, ekspektasi, hingga kekhawatiran terhadap masa depan pada akhirnya dapat memicu pertengkaran.

Konflik jelang pernikahan ini sangat umum terjadi, kebanyakan calon pengantin akan mengalaminya. Apabila dihadapi dengan pemikiran positif, konflik tersebut bisa menjadi batu loncatan untuk memahami pasangan lebih dalam dan memperkuat hubungan jika dihadapi dengan dewasa juga bijak.

1. Kurangnya Waktu Berkualitas Bersama

Menurut laman Brides, meskipun kamu dan pasangan sedang menyiapkan pernikahan, justru banyak pasangan merasa kehilangan kedekatan emosional pada masa-masa ini.

Kesibukan merencanakan acara pernikahan, menghadiri pertemuan keluarga, memilih vendor, dan menangani detil teknis lainnya bisa menguras energi, sehingga waktu berkualitas bersama semakin berkurang.

Akibatnya, komunikasi menjadi minim dan konflik kecil mudah membesar karena kelelahan dan stres yang tidak disalurkan dengan baik.

2. Kecemasan dan Ketakutan Menjelang Komitmen Seumur Hidup

Pernikahan adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup, dan wajar jika kamu atau pasangan merasa cemas atau ragu. Perasaan ini bisa muncul sebagai bentuk pertanyaan internal seperti, "Apakah aku benar-benar siap?" atau "Apakah dia orang yang tepat?"

3. Ketegangan Akibat Persiapan Pernikahan

Persiapan pernikahan sering kali penuh tekanan dan bisa memicu ketegangan emosional.

Memilih vendor, menentukan undangan, menyusun rundown acara, hingga pembagian tugas antara kamu dan pasangan, semua bisa menjadi sumber stres. Ketika ekspektasi tidak selaras, konflik bisa muncul kapan saja.

Cara Bijak Menghadapi Konflik Jelang Pernikahan

Lakukan Komunikasi Terbuka dan Jujur

Luangkan waktu khusus untuk berdiskusi tanpa gangguan, saling mendengar tanpa menghakimi, dan pahami bahwa tujuan utama bukan untuk menang, tetapi memahami satu sama lain.

Jangan Ragu Mencari Bantuan Profesional

Konseling pranikah bisa menjadi langkah bijak yang sangat membantu. Seorang konselor bisa memberikan pandangan netral dan membantumu mengelola konflik dengan lebih sehat.

Kamu dan Pasangan adalah Tim

Daripada saling menyalahkan, lebih baik bekerjasama untuk mencari solusi. Sikap saling mendukung akan memperkuat ikatan dan membangun fondasi yang lebih kokoh.

Prioritaskan Hubungan

Pernikahan bukan sekadar pesta satu hari, tetapi tentang perjalanan hidup bersama. Jangan sampai kamu terlalu sibuk mempersiapkan hari-H sampai melupakan hubungan yang menjadi dasar semuanya.

(*)