Parapuan.co - Bagi perempuan muda dari generasi Z, fashion bukan sekadar tren musiman. Hal tersebut merupakan bentuk ekspresi diri yang kuat, dan cara untuk menunjukkan jati diri kepada dunia tanpa harus berkata-kata.
Di tengah tekanan sosial media dan standar kecantikan yang terus berubah, fashion menjadi pelarian yang menyenangkan sekaligus sarana refleksi. Gaya seperti Y2K, E-Girl, Clean Girl, hingga Soft Girl bukan hanya istilah viral di media sosial. Masing-masing gaya menyimpan makna yang mendalam, yaitu tentang keberanian menjadi berbeda, nostalgia akan masa lalu, hingga pencarian akan keseimbangan batin.
Platform seperti TikTok dan Instagram memiliki peran dominan dalam menyebarluaskan tren fashion di kalangan Gen Z. Gaya-gaya seperti Y2K, Clean Girl, hingga E-Girl dengan cepat menjadi viral dan membentuk standar visual baru dalam dunia digital.
Di sinilah fashion dapat kembali menjadi alat pembebasan, bukan tekanan. Dengan membangun hubungan yang sehat terhadap fashion dan media sosial, perempuan Gen Z dapat menggunakan tren sebagai sarana ekspresi diri yang jujur, bukan untuk memenuhi ekspektasi semu.
Mengutip dari younghollywood.com dan vogue.co.uk, inilah lima gaya fashion populer yang tak hanya mempercantik penampilan, tetapi juga mengungkap lapisan-lapisan dalam identitas diri yang perlu Kawan Puan ketahui.
1. Y2K
/photo/2022/01/09/y2k-fashion-crop-top-cardigan-20220109093304.jpg)
Gaya Y2K (Year 2000) kembali populer lewat crop top, celana low rise, kacamata warna-warni, serta aksesori gemerlap seperti gelang plastik dan tas mini. Estetika ini dihidupkan kembali oleh Gen Z yang menemukan kesenangan dalam mengulang kembali elemen-elemen gaya dari era 2000-an, era yang mereka alami sebagai anak-anak.
Y2K menciptakan hubungan emosional antara fashion dan kenangan masa kecil yang ceria. Ini menjadi cara untuk mengakses kembali versi diri yang lebih polos, bebas, dan imajinatif. Nostalgia ini juga berfungsi sebagai bentuk healing, terutama di masa dewasa yang penuh tekanan dan ekspektasi.
Baca Juga: Fashion Item yang Bikin Perempuan Karier Makin Stylish di Kantor
Y2K mengajarkan pentingnya eksplorasi dan trial-and-error dalam membentuk identitas. Perempuan diajak untuk berani mencoba gaya tanpa takut salah atau dihakimi. Ini membuka ruang aman bagi pertumbuhan personal dan kreativitas visual.
2. E-Girl
/photo/2025/05/30/16fd6db87e5e6cde1296df74331b4f42-20250530015314.jpg)
Gaya E-Girl lahir dari dunia digital, terinspirasi oleh budaya gaming, anime, dan musik alternatif. Ciri khasnya adalah eyeliner tebal, blush berlebihan di pipi dan hidung, rambut dua warna, choker, serta pakaian yang memadukan unsur punk dan kawaii.
Gaya ini adalah bentuk ekspresi diri yang tidak tunduk pada standar kecantikan arus utama. Banyak yang menemukan kebebasan dan rasa diterima dalam komunitas E-Girl karena adanya nilai keberagaman dan inklusivitas.
E-Girl menunjukkan bahwa keberanian tampil berbeda adalah bagian penting dari proses mengenal diri. Gaya ini mengedukasi perempuan bahwa orisinalitas lebih penting daripada konformitas. Subkultur ini juga berperan dalam meningkatkan self-esteem remaja perempuan melalui koneksi komunitas online.
3. Clean Girl
/photo/2025/05/30/649c090c18661jpg-20250530022340.jpg)
Baca Juga: Minimalisir Iritasi, Ini Pentingnya Salmon DNA bagi Pemilik Kulit Kering
Berlawanan dengan E-Girl, gaya Clean Girl menonjolkan tampilan yang rapi dan effortless. Identik dengan alis disikat rapi, kulit glowing, rambut disisir ke belakang, dan outfit netral seperti tank top, blazer longgar, serta celana linen.
Clean Girl mencerminkan hasrat akan keteraturan, kemurnian, dan gaya hidup sehat. Bagi banyak perempuan, tampil clean bukan sekadar estetika, tapi juga mencerminkan inner peace dan harapan untuk hidup yang lebih mindful dan stabil.
Gaya ini memperkuat pentingnya rutinitas self-care, mulai dari skincare hingga waktu tidur. Clean Girl mengajarkan bahwa merawat diri bukan kemewahan, tapi kebutuhan dasar untuk kesehatan mental. Tren ini mendorong Gen Z untuk mengintegrasikan kebiasaan sehat ke dalam gaya hidup sehari-hari.
4. Soft Girl
/photo/2025/05/30/214603d59f1b8e2b4bd1f36374463037-20250530024816.jpg)
Soft Girl adalah gaya yang penuh warna pastel, makeup natural dengan sentuhan pink, dress floral, cardigan rajut, dan aksesori manis seperti jepit rambut dan tas mini berbulu. Estetika ini menghidupkan kembali citra femininitas klasik dengan sentuhan modern.
Bagi banyak perempuan, menjadi lembut adalah bentuk keberanian tersendiri. Soft Girl menjadi cara untuk merayakan sisi emosional, hangat, dan penyayang tanpa merasa harus menyembunyikannya demi terlihat kuat.
Gaya ini membuka diskusi tentang bagaimana kelembutan bisa menjadi kekuatan. Di dunia yang sering mengagungkan agresivitas, Soft Girl mengajarkan bahwa empati, kasih sayang, dan ekspresi emosional memiliki tempat yang sah dan penting.
Setiap outfit yang kamu pilih, setiap gaya yang kamu coba, bukanlah keputusan sembarangan. Fashion memberi ruang bagi perempuan untuk merayakan keunikan, menyembuhkan luka, dan menjalin koneksi dengan diri sendiri.
Mari gunakan fashion bukan untuk menyesuaikan diri dengan dunia, tapi untuk memperkenalkan siapa dirimu kepada dunia. Karena mengenakan pakaian yang kamu sukai dan mencintai diri apa adanya adalah bentuk ekspresi paling berani yang bisa kamu pilih hari ini.
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Butuh Fashion Detox dan Ganti Gaya, Simak Solusinya
(*)
Celine Night