Lonjakan Biaya Kesehatan yang Tidak Terkendali
Ketakutan berikutnya muncul dari biaya kesehatan yang terus meningkat. Perempuan usia 45 ke atas cenderung menghabiskan biaya dua kali lipat lebih banyak untuk pengobatan, baik untuk penyakit kronis seperti diabetes atau kanker, maupun untuk kesehatan mental seperti kecemasan dan insomnia.
"Sering kali perempuan menahan diri untuk mengeluh karena khawatir keluarga akan lebih terbebani. Apa lagi kalau sumber pendapatan sebagian besar dari suami. Yang akan selalu didahulukan adalah kebutuhan anak, lalu orang tua, dan yang terakhir adalah diri sendiri," papar Rista lagi.
Diskriminasi Usia dan Gender dalam Dunia Kerja
Meski perempuan terus membuktikan kompetensinya, diskriminasi di dunia kerja tetap menjadi hambatan besar. Sebanyak 47 persen perempuan usia 45+ mengaku terhambat dalam karier karena faktor usia dan gender.
Mereka cenderung lebih sulit mendapatkan peluang baru, jarang dipertimbangkan untuk promosi, dan memiliki risiko lebih tinggi terkena PHK dibandingkan pria seusia mereka.
"Di usia ini, banyak perempuan dianggap kurang kompeten. Seolah perempuan akan terlalu sibuk mengurus urusan rumah tangga dan anak-anak yang tumbuh dewasa, sehingga sulit perform di tempat kerja," jelas Rista.
Kecemasan yang Tak Terucap
Selain tantangan eksternal, banyak perempuan menyimpan kecemasan batin yang jarang dibicarakan. Mereka merasa bersalah karena belum cukup siap secara finansial, merasa sudah terlalu tua untuk memulai sesuatu yang baru, dan cenderung membandingkan diri dengan teman sebaya yang tampak lebih stabil.