Tantangan Rahayu Oktaviani sebagai Peneliti yang Melestarikan Owa Jawa

Arintha Widya - Kamis, 15 Mei 2025
Rahayu Oktaviani peneliti Owa Jawa
Rahayu Oktaviani peneliti Owa Jawa WFN Internal

Situasi semacam itu mengancam kelangsungan hidup Owa Jawa, yang hanya bisa ditemukan di Pulau Jawa dan memiliki peran ekologis sangat penting dalam hutan.

Peran Owa Jawa sebagai "Petani Hutan"

Rahayu Oktaviani menekankan bahwa Owa Jawa berperan besar dalam regenerasi hutan karena mereka merupakan satwa frugivor (pemakan buah). Dengan memakan buah dan menyebarkan bijinya melalui kotoran, Owa Jawa membantu pertumbuhan pohon baru.

"Keberadaan mereka sangat penting sekali sebagai penyebar biji atau petani hutan. Jadi 70% dari sumber makanan mereka berasal dari buah-buahan. Dan kemudian dari tumbuhan buahnya tersebut yang mereka makan, itu biasanya bijinya mereka telan dan nantinya akan kembali menjadi pohon," jelasnya.

Yayasan KIARA Melibatkan Masyarakat dalam Konservasi

Melihat pentingnya pendekatan multidisipliner, Ayu membentuk Yayasan KIARA sebagai perpanjangan tangan dari kegiatan riset ke aksi nyata di lapangan. "KIARA ini lahir dari proyek riset sebenarnya, di mana memang itu menjadi akar dari kegiatan kami. Lalu kemudian kami menyadari bahwa penting sekali untuk menggapai lebih banyak orang untuk bersama-sama aktif dalam kegiatan aksi konservasi," ucapnya.

Yayasan KIARA menjalankan tiga pilar utama, yakni riset, pendidikan konservasi, dan pengembangan masyarakat. Ketiga pilar ini menjadi dasar bagi pendekatan holistik dalam melestarikan Owa Jawa, di mana manusia tidak hanya sebagai penyebab kerusakan, tetapi juga bagian dari solusi konservasi.

"Tiga pendekatan tersebut yang kami harapkan bisa menjadi salah satu panduan untuk menjadikan manusia sebagai salah satu unsur paling penting dalam aksi konservasi itu sendiri," kata Ayu.

Perjuangan Rahayu Oktaviani membuktikan bahwa pelestarian satwa tidak cukup dilakukan melalui penelitian saja, tetapi juga membutuhkan keterlibatan masyarakat dan pendekatan lintas sektor.

Tantangan yang dihadapi adalah pengingat bahwa konservasi adalah kerja kolektif, bukan individual. Owa Jawa mungkin hanya satu spesies di antara banyak satwa liar Indonesia, tetapi keberadaannya sangat penting bagi masa depan hutan dan keberlangsungan ekosistem.

Baca Juga: Peran Rahayu Oktaviani dalam Pelestarian Owa Jawa dan Cara Menjadi Primatolog

(*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Arintha Widya