Luna Maya Menikah, Mengapa Perempuan Kerap Hadapi Stigma Usia Ketika Memilih Pasangan?

Arintha Widya - Rabu, 7 Mei 2025
Pernikahan Luna Maya-Maxime Bouttier, saat hapus stigma usia perempuan menikah.
Pernikahan Luna Maya-Maxime Bouttier, saat hapus stigma usia perempuan menikah. Instagram @lunamaya

Parapuan.co - Kawan Puan, Luna Maya dan Maxime Bouttier menikah hari ini, Rabu (7/5/2025) di Bali. Kabar bahagia ini tentu dirasakan banyak pihak, terutama keluarga dan sahabat dekat keduanya. Namun, masih saja ada masyarakat yang berperan sebagai pihak yang tidak setuju akan pernikahan mereka.

Salah satu topik yang paling banyak diperbincangkan adalah perbedaan usia mereka, di mana Luna Maya lebih tua delapan tahun dari Maxime Bouttier. Sejak resmi berpacaran, pendapat publik terbagi dua di mana sebagiannya memberikan komentar dan pandangan miring terkait perempuan yang menikahi laki-laki lebih muda.

Baik Luna Maya maupun Maxime Bouttier bahkan kerap diberi pertanyaan tentang reaksi publik atas hubungan mereka di berbagai podcast. Fenomena ini memperlihatkan betapa stigma usia dalam hubungan romantis masih kuat melekat, terutama bagi perempuan.

Jika laki-laki lebih tua menikah dengan perempuan lebih muda darinya dianggap wajar, mengapa hal yang sama tidak berlaku pada perempuan? Stigma tentang usia perempuan saat memilih pasangan mesti dihilangkan jika ingin mencapai kesetaraan secara menyeluruh di berbagai aspek kehidupan.

Keuntungan Menjalin Asmara dengan Perempuan Lebih Tua

Sebelum membahas lebih jauh tentang stigma, sebenarnya ada beberapa keuntungan dari menjalin hubungan asmara dengan perempuan yang lebih tua usianya. Berikut uraiannya:

1. Emosional Lebih Stabil dan Penuh Empati: Perempuan lebih tua cenderung memiliki kestabilan emosi dan kedewasaan yang membuat mereka lebih komunikatif dalam menyelesaikan konflik, menciptakan hubungan yang aman dan saling mendukung.

2. Memiliki Perspektif Hidup yang Lebih Luas dan Realistis: Mereka memahami hidup secara realistis, tahu apa yang diinginkan, terbuka dalam membahas masa depan dan komitmen, serta membantu menata arah hubungan lebih jelas.

3. Komunikasi Lebih Terbuka dan Terarah: Perempuan matang menyampaikan perasaan dan harapan secara langsung dan empati, memudahkan pasangan memahami dinamika hubungan dan menyelesaikan konflik.

Baca Juga: Bagaimana Perempuan Menghadapi Tekanan Sosial karena Belum Menikah di Usia 30?

4. Mandiri dan Tidak Tergantung Emosional: Mereka menghargai ruang pribadi dan tidak bergantung secara emosional, sehingga hubungan tetap seimbang antara kedekatan dan kebebasan individu.

5. Lebih Jelas dalam Menentukan Prioritas Hidup: Perempuan lebih tua sudah memiliki prioritas hidup yang jelas, baik dalam karier, keluarga, maupun hubungan, sehingga hubungan bisa berjalan lebih serius dan terarah.

Norma Tradisional dan Patriarki Berkontribusi pada Stigma

Dalam banyak budaya, termasuk di Indonesia, telah lama tertanam anggapan bahwa laki-laki "sebaiknya" lebih tua, lebih mapan, dan lebih berkuasa dalam sebuah hubungan. Norma ini berasal dari konstruksi sosial patriarkal yang mengaitkan kedewasaan, penghasilan, dan kepemimpinan dengan laki-laki. Sebaliknya, perempuan diharapkan menjadi pihak yang lebih muda, penurut, dan bergantung.

Akibatnya, ketika perempuan memilih pasangan yang lebih muda, pilihan itu dianggap melanggar norma tradisional. Perempuan kerap mendapat label seperti "perempuan pemikat pria muda", "terlalu dominan", atau "tak mau mencari pasangan seusia karena sudah tidak laku". Stigma ini tak hanya tidak adil, tetapi juga mengerdilkan hak perempuan dalam menentukan kebahagiaannya sendiri.

Ada banyak contoh di masyarakat, yang salah satunya dikemas dalam film The Idea of You (2024) yang dibintang Anne Hathaway dan Nicholas Galitzine. Film tersebut mengisahkan tentang perempuan yang jatuh cinta pada laki-laki yang hampir seusia anaknya.

Standar Ganda yang Membebani Perempuan

Yang ironis, jika situasi terbalik — laki-laki menikahi perempuan lebih muda — hampir tidak pernah muncul pergunjingan negatif. Hubungan seperti itu justru dianggap wajar, bahkan dipuji karena si laki-laki dinilai "berjaya" mendapatkan pasangan muda. Inilah bentuk nyata standar ganda yang kerap membebani perempuan.

Padahal, relasi yang sehat tidak diukur semata dari angka usia, melainkan dari kedewasaan emosional, komunikasi, dan rasa saling menghargai di antara pasangan. Lagipula saat menjalin hubungan, Luna Maya dan Maxime Bouttier sudah sama-sama berada di usia yang legal (dewasa).

Baca Juga: Perempuan Menikah di Usia 30 Tahun dan Stigma 'Perawan Tua' di Masyarakat

Artinya, mereka sama-sama mempunyai kemampuan untuk menentukan siapa yang akan menjadi pasangan hidupnya dengan penuh kesadaran, tidak bisa diintervensi, mendapatkan restu orang tua, serta didasari berbagai pertimbangan lain.

Perempuan Berdaya dan Pilihan Relasi Modern

Luna Maya, yang selama ini dikenal sebagai sosok perempuan mandiri dan sukses, menunjukkan bahwa perempuan berhak memilih pasangan berdasarkan kenyamanan dan kecocokan, bukan berdasarkan tekanan sosial. Hubungannya dengan Maxime Bouttier, yang telah terjalin sekitar dua tahun sebelum pernikahan, mencerminkan kematangan dan saling pengertian, terlepas dari perbedaan usia.

Di era modern, semakin banyak perempuan berdaya yang mengambil alih kendali atas kehidupan personal mereka, termasuk dalam hal asmara. Pilihan mereka menikah dengan laki-laki lebih muda bukanlah bentuk "menyalahi kodrat", melainkan wujud dari hubungan yang setara, saling mendukung, dan tidak dibatasi angka.

Tengoklah contoh Siti Khadijah (istri pertama Muhammad SAW) yang usianya 40 tahun saat menikah Nabi Muhammad yang kala itu masih berumur 25 tahun. Ditambah lagi, Khadijah saudagar perempuan yang sukses, sementara Muhammad baru merintis bisnis.

Saatnya Menghapus Stigma

Pernikahan Luna dan Maxime menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat bahwa cinta tidak dibatasi usia. Yang terpenting dalam sebuah hubungan adalah saling menghargai, mendukung, dan membangun kehidupan bersama yang sehat.

Kita perlu menyadari bahwa norma usang yang mengaitkan usia dengan kelayakan dalam relasi hanya akan menghalangi kebahagiaan banyak orang. Menghapus stigma usia dalam pilihan pasangan, terutama bagi perempuan, adalah bagian dari perjuangan menuju kesetaraan gender.

Perempuan berhak bahagia dengan siapa pun yang mereka pilih, tanpa dihakimi.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Cenderung Menyukai Pasangan Lebih Tua, Kamu Termasuk?

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya