Pahami 5 Stages of Grief dan Cara Pemulihannya untuk Perempuan

Tim Parapuan - Kamis, 8 Mei 2025
Perempuan rentan mengalami depresi pasca trauma
Perempuan rentan mengalami depresi pasca trauma Freepik

Parapuan.co - Kehilangan adalah pengalaman yang universal, namun dampaknya bisa sangat berbeda antara satu orang dengan yang lain, terutama bagi perempuan. Di balik peran sosial yang kompleks, perempuan kerap dituntut untuk tetap menjalankan fungsinya meskipun sedang mengalami luka batin yang mendalam.

Dalam banyak kasus, proses berduka tidak hanya melibatkan kesedihan, tapi juga bisa berkembang menjadi gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, bahkan trauma berkepanjangan. Sayangnya, koneksi antara grief (proses berduka) dan kesehatan mental perempuan kerap luput dari perhatian.

Menurut data World Health Organization tahun 2021, depresi lebih banyak dialami oleh perempuan, dengan prevalensi dua kali lipat dibanding laki-laki. Risiko ini meningkat setelah peristiwa besar seperti kehilangan pasangan, keguguran, perceraian, atau kehilangan identitas peran, misalnya saat pensiun dari pekerjaan atau anak-anak mulai mandiri).

Faktor-faktor sosial seperti minimnya dukungan, beban pengasuhan, stigma terhadap emosi perempuan, serta internalisasi rasa bersalah menjadi pemicu utama. Dalam budaya yang memuja ketegaran perempuan, rasa duka yang dalam justru sering dianggap sebagai kelemahan.

Apa Itu 5 Stages of Grief?

Setiap orang merespons kehilangan dengan cara yang unik. Namun, untuk memahami proses ini secara lebih mendalam, Elisabeth Kübler-Ross memperkenalkan model 5 Stages of Grief dalam bukunya On Death and Dying (1969). 

Dalam pengalaman perempuan, setiap tahap dalam proses ini sering kali dibalut oleh ekspektasi sosial, norma gender, dan fluktuasi hormonal, yang membuatnya menjadi lebih rumit. Memahami kelima tahap ini bukan hanya penting untuk proses penyembuhan, tetapi juga untuk menciptakan ruang empati terhadap diri sendiri.

Merangkum dari Healthline.com, inilah lima tahapan berduka, yang perlu diketahui dan mungkin dirasakan Kawan Puan.

Baca Juga: Arisan Parapuan Bahas Cara Perempuan Menyikapi Anxiety dan Depresi Menurut Psikolog

 

1. Denial (Penolakan)

Penolakan adalah respons awal yang muncul untuk menghalau kenyataan yang terlalu menyakitkan. Dalam tahap ini, seseorang mungkin berkata, “Ini tidak mungkin terjadi,” atau merasa seolah-olah dunia berhenti sejenak.

Sumber: WHO,Healthline.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri