Sebelumnya, riasan wajah didominasi warna-warna kontras seperti eyeshadow biru atau ungu dan lipstik merah terang atau fuchsia yang berkilau. Saat itu, kebutuhan konsumen sederhana saja, mereka hanya ingin warna yang senada dengan leher mereka.
Jane Hertzmark Hudis, eksekutif Estée Lauder Companies, menggambarkan pendekatan Clinique sebagai sesuatu yang revolusioner karena memadukan dunia makeup dan perawatan kulit. "Makeup mereka diformulasikan dengan cara yang sama, tidak hanya tidak membahayakan, tapi juga bisa merawat kulit," jelasnya.
Lahirnya Filosofi “You but Better”
Ketika media sosial mulai mendominasi interaksi masyarakat, muncul gelombang baru yang menghidupkan kembali konsep no-makeup makeup dengan sentuhan modern. Pada 2014, Emily Weiss—yang dikenal lewat blog kecantikannya, Into the Gloss—mengumpulkan tim kecilnya di sebuah kantor sederhana di Manhattan.
Ia meminta mereka memilih gambar model berwajah segar dan tersenyum di depan latar biru muda. Tak ada makeup mencolok dalam foto-foto itu. "Yang kalian lihat adalah perempuan luar biasa yang menjadi diri mereka sendiri dan sangat hadir," ujar Emily Weiss.
Melalui merek yang dibangunnya, Weiss memperkenalkan tampilan dewy—kulit bercahaya, lembap, sehat, namun tidak berminyak. Meskipun model dalam kampanye itu tetap mengenakan makeup seperti skin tint untuk meratakan warna kulit, hasil akhirnya sangat natural hingga nyaris tak terlihat. Pendekatan ini menyempurnakan filosofi you but better, yaitu tampil seperti diri sendiri, hanya saja dengan versi terbaik.
Kampanye ini bukan sekadar promosi produk. Ia membangun narasi gaya hidup yang mengubah cara generasi muda memandang kecantikan. Tanpa perlu kontur tebal, alis dramatis, atau bibir matte berlebihan yang populer pada pertengahan 2010-an, no-makeup makeup menawarkan kebebasan untuk tampil autentik.
Bertahan di Tengah Gelombang Tren
Menariknya, meskipun telah melewati resesi, pandemi, dan era dominasi media sosial, tren no-makeup makeup tetap bertahan. Salah satu alasannya adalah meningkatnya kesadaran akan perawatan kulit, terutama selama masa pandemi Covid-19. Kulit yang terawat baik menjadi kanvas utama.