Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Generasi Penerus, Ini Pentingnya Pendidikan Inklusif dan Numerasi
Seiring waktu, yang sebenarnya ketinggalan zaman bukanlah individu, melainkan sistem yang menolak beradaptasi. Seperti dikatakan oleh futuris Heather E. McGowan, "Masa depan pekerjaan adalah tentang pembelajaran."
Mereka yang mampu beradaptasi, bekerja sama, serta menata ulang makna dari nilai profesionalnya akan bertahan dan berkembang. Psikolog Carol Dweck dan Mary Murphy juga membuktikan bahwa perusahaan dengan growth mindset lebih mungkin menarik talenta beragam dan menciptakan ide-ide berani.
"Sistem yang masih bertahan dengan definisi sempit tentang kesuksesanlah yang mulai tertinggal, bukan orang-orang yang terus berkembang di dalamnya," ungkap Carol Dweck.
Tidak Pernah Menghilang, Hanya Fokus
Mitos bahwa Gen X "tidak terlihat" sering kali berasal dari kesalahpahaman. Dalam artikel disebutkan, "Ketidakterlihatan yang dikaitkan dengan kami sering kali hanyalah bentuk dari fokus."
Mereka bukan tidak aktif; mereka sibuk membangun, membimbing, dan mengelola. Mantan editor kini mungkin menjadi pemimpin desain UX. Mantan eksekutif iklan barangkali sudah membuka organisasi nirlaba. Mantan jurnalis kini bisa jadi sedang merancang komunikasi strategis di perusahaan besar.
Gen X tidak sedang mengalami kejatuhan karier. Mereka sedang menjalani remix karier yang penuh warna dan makna.
Daripada dianggap sebagai generasi yang "dilupakan", Gen X patut dilihat sebagai generasi yang memimpin secara senyap, membangun kembali dari puing-puing industri lama, dan menciptakan jalan baru tanpa perlu menunggu validasi budaya.
Kawan Puan mungkin sedang bekerja di bawah arahan generasi X sekarang.
Baca Juga: Benarkah Milenial Jadi Generasi Paling Cerdas Tapi Bergaji Terendah Sepanjang Sejarah?
(*)