Jarang Disorot, Bagaimana Nasib Generasi X di Tengah Persaingan Kerja Milenial dan Z?

Arintha Widya - Rabu, 30 April 2025
Nasib karier generasi X di tengah persaingan milenial dan Z di dunia kerja.
Nasib karier generasi X di tengah persaingan milenial dan Z di dunia kerja. denis_pc

Dibentuk oleh Disrupsi

Generasi X adalah generasi pertama yang menyaksikan kehancuran industri musik, penurunan media cetak, dan ledakan internet. Mereka disebut sebagai beta tester dari dunia yang berubah total.

Mereka tak hanya bertahan; mereka membentuk ulang cara bekerja dan berkarya. Seperti yang dikatakan seorang kreator, "Sekarang, kamu tidak bisa lagi hanya hebat dalam satu hal untuk bisa bertahan." Dan Gen X sangat memahami itu.

Mereka masuk dunia kerja saat konsep keberagaman mulai diperhitungkan, ketika kebijakan EEO dan aksi afirmatif mulai membentuk ulang proses rekrutmen. Mereka belajar menyikapi perbedaan dan mendorong inklusi, bahkan sebelum banyak perusahaan menyebutnya sebagai nilai inti.

Sebuah studi Pew Research Center 2023 menunjukkan bahwa pekerja Gen X lebih cenderung untuk melihat keberagaman ras dan etnis sebagai kekuatan dibandingkan Boomer, dan sering kali lebih menghargai keberagaman pengalaman hidup dibanding Milenial.

Mengedepankan Kolaborasi, Bukan Kompetisi

Salah satu hal yang sering diabaikan dalam narasi lintas generasi adalah potensi kolaborasi. Artikel yang sama di The New York Times menekankan, "Kita tidak perlu bersaing dengan generasi berikutnya. Kita perlu berkolaborasi."

Gen Z dan Milenial membawa energi serta teknologi baru, sementara Gen X membawa konteks, kebijaksanaan, dan ingatan institusional. Ini bukan soal siapa yang lebih unggul, tapi justru sinergi antar generasi itulah yang memperkuat dunia kerja.

Yang Usang Bukan Generasi, Tapi Sistemnya

Sumber: YourTango
Penulis:
Editor: Arintha Widya