3 Kunci Penting dalam Membangun Kecerdasan Janin, Calon Ibu Harus Tahu

Tim Parapuan - Senin, 5 Mei 2025
Peran penting Ibu dalam masa kehamilan
Peran penting Ibu dalam masa kehamilan Freepik

Parapuan.co - Masa depan cerah seolah menjadi harapan ibu untuk buah hatinya. Mewujudkan harapan tersebut tak hanya dimulai saat anak mulai bicara atau masuk sekolah. Nyatanya, proses pembentukan kecerdasan sudah berlangsung jauh lebih awal, bahkan sejak si kecil masih berada di dalam rahim. 

Selama kehamilan, tubuh seorang ibu bekerja luar biasa. Tak hanya menciptakan organ-organ tubuh bayi, tapi juga membangun jutaan sel otak dan jaringan saraf yang kelak memengaruhi cara berpikir, belajar, dan berperilaku anak. 

Lalu, bagaimana sebenarnya proses ini terjadi dan sejauh mana pengaruh kehamilan terhadap kecerdasan anak? Salah satu konsep penting yang membantu para ibu memahami hal ini adalah FOAD atau Fetal Origins of Adult Disease.

Fetal Origins of Adult Disease (FOAD) merupakan istilah yang menjelaskan kondisi saat janin berada di dalam kandungan akan sangat menentukan kualitas kesehatan dan perkembangannya saat tumbuh besar nanti.

Bayi tidak hanya mewarisi gen dari orang tua, tapi juga merekam pengalaman di dalam rahim, termasuk nutrisi, stres, hingga kondisi lingkungan. Mengutip dari Cleveland Clinic, berikut tiga kunci dalam membangun kecerdasan janin yang penting untuk diketahui para calon ibu saat mengandung. 

1. Nutrisi Seimbang

Nutrisi adalah bahan bangunan utama otak janin, selama kehamilan peran nutrisi layaknya membangun rumah. Makronutrien merupakan pondasi utama, sedangkan mikronutrien sebagai pondasi pendukung, yang sama-sama penting untuk janin. 

Makronutrien: 

Makronutrien adalah nutrisi dalam jumlah besar yang dibutuhkan tubuh ibu hamil untuk memberikan energi dan membangun struktur dasar tubuh juga otak janin. 

Baca Juga: Pentingnya Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil untuk Kesehatan Janin

 

Protein termasuk makronutrien yang berperan sebagai bahan pembangun utama sel otak dan sistem saraf janin. Tanpa protein yang cukup, pembentukan jaringan otak bisa terganggu. Sumber terbaik protein meliputi ikan, telur, ayam tanpa lemak, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

Lemak sehat (Omega-3/DHA): Lemak esensial ini penting untuk perkembangan sistem saraf pusat dan pembentukan dinding sel otak. DHA bahkan telah dikaitkan dengan peningkatan kecerdasan bayi. Ikan laut dalam seperti salmon dan sarden, alpukat, kacang kenari, dan biji chia, merupakan sumber DHA. 

Karbohidrat komplek meliputi beras merah, oat, ubi, dan buah-buahan segar. Ini tidak hanya sumber energi bagi ibu, tetapi juga untuk pertumbuhan otak janin yang aktif. Sebisa mungkin, pilih karbohidrat kompleks yang kaya serat untuk menjaga kestabilan gula darah.

 

 

Mikronutrien:

Mikronutrien sendiri sangat penting dalam membentuk dan menyempurnakan fungsi otak, pencernaan, dan produksi hormon pada janin.

Asam folat, sangat penting di awal kehamilan untuk mencegah cacat tabung saraf seperti spina bifida. Selain itu, asam folat membantu pembentukan DNA dan pembelahan sel. Bayam, brokoli, alpukat, dan kacang-kacangan merupakan sumber asam folat. 

Vitamin D yang bersumber dari paparan sinar matahari pagi, susu, dan suplemen akan mendukung pembentukan saraf dan kekebalan tubuh janin. Kadar vitamin D yang cukup juga dikaitkan dengan fungsi kognitif lebih baik.

Zat besi berperan membawa oksigen ke otak janin. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan gangguan perkembangan mental. Sebagai informasi, daging merah, hati ayam, dan sayuran hijau seperti bayam merupakan sumber zat besi. 

Baca Juga: Jangan Disepelekan! Ini Dampak Kekurangan Zat Besi pada Ibu Hamil bagi Kesehatan Janin

Kolin, merupakan nutrisi penting untuk pembentukan memori dan koneksi antar sel otak. Kolin dapat memperkuat daya ingat anak saat tumbuh besar dan bersumber dari kuning telur, hati, dan ayam.

Yodium dibutuhkan untuk produksi hormon tiroid, yang sangat penting bagi perkembangan otak. Kekurangan yodium bisa berdampak pada IQ anak. Sumber yodium bisa diperoleh dari garam beryodium, rumput laut, dan produk susu.

2. Kelola Stres

Saat ibu mengalami stres, tubuhnya memproduksi hormon kortisol dalam jumlah tinggi. Jika kadar hormon ini terus meningkat, ia bisa menembus plasenta dan memengaruhi perkembangan otak janin, khususnya bagian otak yang mengatur emosi dan memori.

Hal ini dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan, hiperaktivitas, atau kesulitan belajar di kemudian hari. Karena itu, mengelola stres selama kehamilan bukan hanya penting untuk kesehatan ibu, tapi juga krusial bagi pertumbuhan optimal otak bayi.

American Pregnancy Association menyarankan beberapa cara efektif untuk menurunkan stres, seperti mengikuti kelas yoga prenatal, melakukan latihan pernapasan atau meditasi ringan, serta menikmati musik klasik yang menenangkan. Menariknya, bayi dalam kandungan dapat merespons suara musik dengan peningkatan aktivitas otak, ini artinya stimulasi dari luar bisa membantu pembentukan koneksi antar sel sarafnya.

3. Hindari Paparan Zat Berbahaya

Paparan zat berbahaya selama kehamilan bisa meninggalkan dampak jangka panjang pada perkembangan otak janin. Rokok, alkohol, dan bahan kimia seperti pestisida, logam berat, atau BPA (biasa ditemukan dalam plastik dan kaleng makanan) dapat mengganggu pembentukan jaringan saraf juga memicu stres oksidatif dalam sel otak janin.

Penelitian dalam Environmental Science & Technology tahun 2022, menemukan bahwa anak-anak yang selama masa kehamilan ibunya terpapar tinggi bahan kimia ini memiliki skor IQ yang lebih rendah dan cenderung mengalami keterlambatan bicara atau gangguan perilaku. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk lebih waspada terhadap makanan kemasan, bahan pembersih rumah tangga, dan kualitas udara di sekitarnya.

Seperti membangun rumah yang kokoh, kecerdasan anak adalah hasil dari fondasi kuat. Proses ini dimulai bahkan sebelum mereka dilahirkan, ketika ibu mempersiapkan diri secara nutrisi, emosional, dan lingkungan.

Oleh karena itu, bagi para calon ibu, peliharalah tubuh, hati, dan pikiranmu. Sebab saat kamu merawat diri sendiri, kamu juga sedang membangun masa depan seorang anak yang cerdas, sehat, dan bahagia.

Baca Juga: Ibu Hamil Rentan Alami Stres, Waspada Dampaknya pada Janin dan Cara Mengatasinya

 

(*)

Celine Night