Daripada begitu, gunakan kalimat yang berfokus pada perasaan dan pengalamanmu. Misalnya, “Aku sedih waktu kamu enggak dengerin aku cerita soal kantor tadi.” Kalimat ini lebih membuka ruang dialog, bukan perdebatan. Perempuan sering diasosiasikan dengan perasaan, dan justru itu kekuatan yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Luangkan waktu untuk bicara dari hati ke hati
Hubungan yang sehat tidak cukup hanya dengan komunikasi praktis sehari-hari. Sesekali, kamu dan pasangan butuh waktu tenang untuk bicara tanpa distraksi anak, TV, atau ponsel. Tidak harus lama, bahkan hanya 15 menit sebelum tidur bisa jadi momen intim untuk saling bertukar cerita.
Tanyakan hal-hal kecil tapi penting: “Hari ini kamu senang enggak?”, “Ada yang kamu pikirin akhir-akhir ini?” Waktu khusus seperti ini menunjukkan bahwa kamu peduli pada isi pikirannya, bukan hanya tugas atau rutinitasnya.
Komunikasikan kebutuhan secara langsung dan jelas
Perempuan sering berharap pasangan untuk mengerti sendiri apa yang kita butuhkan. Tapi kenyataannya, banyak laki-laki tidak peka terhadap sinyal halus. Jadi, daripada menunggu dan kecewa, lebih baik katakan secara langsung.
Misalnya, alih-alih berkata, “Kamu enggak perhatian,” cobalah katakan ini, “Aku lagi butuh pelukan atau ditemani aja malam ini.” Komunikasi yang jelas bukan berarti kamu menuntut, tetapi menunjukkan bahwa kamu mengenal dan menghargai dirimu sendiri.
Perhatikan nada suara dan bahasa tubuh
Baca Juga: Perempuan Berdaya Disebut Bisa Jalin Hubungan Romantis yang Lebih 'Sehat', Kenapa?