Viral Dugaan Pelecehan Seksual Rekrutmen Via LinkedIn, Jobseeker Perlu Waspada Red Flag Ini

Arintha Widya - Kamis, 25 April 2024
Ilustrasi: Berkaca dari dugaan pelecehan saat rekrutmen kerja via LinkedIn, pencari pekerjaan harus waspadai red flag ini.
Ilustrasi: Berkaca dari dugaan pelecehan saat rekrutmen kerja via LinkedIn, pencari pekerjaan harus waspadai red flag ini. Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini viral di media sosial tentang pengalaman seorang pencari kerja (jobseeker) mengikuti proses rekrutmen dari lowongan yang diperolehnya di LinkedIn.

Pencari kerja tersebut mengunggah percakapannya dengan perekrut yang meminta foto pribadi dari kandidat, sama sekali tidak ada hubungannya dengan posisi atau jabatan yang dilamar.

Kandidat pun dengan tegas menolak dan merelakan untuk tidak melanjutkan proses rekrutmen terhadapnya.

Terlepas dari kejadian yang dialami jobseeker tadi, Kawan Puan sebaiknya berhati-hati agar tidak mengalami hal serupa.

Untuk menghindarinya, waspadai beberapa red flag dalam proses rekrutmen kerja sebagaimana dikutip dari Executive Career Brand berikut ini!

Red Flag dalam Proses Rekrutmen Kerja

1. Jadwal tes atau wawancara selama proses rekrutmen tidak konsisten dan sering berubah.

2. Perekrut tidak menghormati kandidat, bisa ditandai dengan caranya berbicara yang kurang sopan dan terkesan menyepelekan.

3. Memberikan komentar, pertanyaan, atau permintaan yang tidak pantas kepada kandidat.

Baca Juga: Jobseeker Perlu Tahu, Ini yang Dilakukan HRD saat Screening Media Sosial Kandidat

4. Perekrut menawarkan posisi lain yang tidak sesuai dengan yang kamu lamar.

5. Pewawancara tidak menunjukkan kemauan untuk perubahan atau terlihat tidak dapat menerima saran dan usul.

6. Proses seleksi berlangsung terlalu lama, terlebih saat wawancara kerja.

7. Tawaran kerja mendesak atau terburu-buru, yang menunjukkan bahwa perusahaan tidak mempertimbangkan ketersediaan kandidat untuk mengikuti seluruh proses rekrutmen.

8. Perusahaan sering melakukan rekrutmen dan bergonta-ganti karyawan, terutama karena banyak pegawai yang keluar-masuk.

9. Ada kewajiban lembur yang tidak memberikan kompensasi dan merugikan karyawan.

10. Perusahaan hanya fokus pada uang, bukan value atau nilai-nilai yang kamu yakini.

11. Kurangnya transparansi atau keterbukaan dari pihak perusahaan.

Contohnya adalah ketika tidak memberitahu kandidat yang lolos dan tidak, tetapi tiba-tiba menghentikan proses rekrutmen karena sudah menerima karyawan baru.

Baca Juga: Cari Pekerjaan di Awal Tahun, Ini Cara Terhindar dari Penipuan Lowongan Kerja

12. Pewawancara melakukan gaslighting kepada kandidat.

13. Adanya tindakan mikroagresi selama proses perekrutan karyawan.

Tindakan mikroagresi berupa perilaku yang menyakiti orang lain, baik disengaja maupun tidak.

Tindakan ini bisa berupa ucapan yang menyakitkan, terlebih jika menyangkut ras, agama, gender, dan sebagainya.

Dari red flag tersebut, salah satunya dialami pula oleh jobseeker yang diduga mengalami pelecehan dari perekrut seperti disebut di atas.

Pencari kerja itu juga mengalami gaslighting, di mana ia mendapatkan ancaman bahwa namanya akan disebar dan di-blacklist oleh para HRD jika tidak mengirimkan foto pribadi yang diminta.

Demikian tadi informasi mengenal hal-hal yang patut kamu waspadai ketika sedang mencari pekerjaan.

Mudah-mudahan tidak ada lagi pencari kerja yang mengalaminya, ya.

Baca Juga: 3 Hal yang Disukai HRD dari Pelamar Kerja saat Wawancara, Apa Saja?

(*)