Film Dua Hati Biru Viral di TikTok Usung Pesan Penting tentang Pernikahan dan Peran Ibu

Rizka Rachmania - Kamis, 28 Maret 2024
Film Dua Hati Biru bawa pesan penting tentang pernikahan dan peran ibu dalam keluarga.
Film Dua Hati Biru bawa pesan penting tentang pernikahan dan peran ibu dalam keluarga. Dok. Poplicist Publicist

Parapuan.co - Film Dua Hati Biru yang jadi perbincangan viral di TikTok ternyata memiliki pesan mendalam nan amat penting mengenai pernikahan di usia muda dan peran ibu dalam keluarga.

Film yang viral di TikTok diperankan oleh Angga Yunanda sebagai Bima dan Nurra Datau sebagai Dara ini akan mengikuti kisah rumah tangga mereka setelah Dara pulang ke Indonesia dari Korea.

Namun nyatanya, tak seperti bayangan mereka berdua akan pernikahan yang harmonis, baik, dan romantis, konflik muncul dan menggoyangkan biduk rumah tangga mereka di film yang viral di TikTok ini.

Nurra Datau sebagai pemeran Dara menggantikan Adhisty Zara dari film Dua Garis Biru tahun 2019 mengatakan bahwa Dua Hati Biru dimulai pada saat Dara yang kembali ke Indonesia setelah kuliah dan kerja di Korea Selatan selama empat tahun.

Karakter perempuan Dara dalam film ini diceritakan pulang ke Jakarta, menemui suaminya, Bima, dan Adam (Farrell Rafisqy) yang ternyata sudah tumbuh jadi pribadi berbeda dari terakhir kali ia menemuinya.

"Dara yang empat tahun dari Korea akhirnya pulang ke Jakarta dan menemui suaminya dan juga anaknya, yang mereka sudah tumbuh sebagai pribadi, mereka sudah menjadi dua orang yang sangat berbeda," ucap Nurra pada PARAPUAN, Selasa, (26/3/2024).

Di sisi lain, Dara yang juga bertumbuh di Korea Selatan selama empat tahun, tinggal sendiri, kuliah, dan bekerja di sana, sudah jadi perempuan mandiri dengan pola pikir yang berbeda dari dirinya empat tahun yang lalu.

Oleh karenanya, konflik muncul ketika apa yang ada di benak Bima dan Dara tentang gambaran keluarga yang baik dan harmonis saat mereka tinggal berjauhan, tidak menjadi kenyataan, sebaliknya malah jauh berbeda dari bayangan.

"Konfliknya adalah bagaimana kita menghadapi keluarga baru ini karena ternyata bagaimana imajinasi kita terhadap membangun keluarga itu jauh berbeda dari apa yang terjadi di kehidupannya Bima dan Dara karena selama empat tahun ke belakang," ucap Angga Yunanda.

Baca Juga: Ini Perbedaan Karakter Perempuan Nurra Datau dan Dara di Film Dua Hati Biru

Film Dua Hati Biru menyoroti bagaimana pasangan muda yang sudah terikat pernikahan, namun di awal pernikahan mereka justru harus hidup terpisah, harus menghadapi naik-turun kehidupan rumah tangga.

Apalagi, Bima dan Dara ini diceritakan pasangan muda yang menikah sejak lulus SMA karena Dara hamil duluan akibat pergaulan mereka yang bebas pada saat itu.

Film ini mengusung pesan penting tentang pernikahan bagaimana hendaknya persiapan secara pribadi hingga finansial dilakukan secara matang sebelum pasangan memutuskan untuk berumah tangga.

Pasalnya, seperti apa yang terjadi pada Dara dan Bima di Dua Hati Biru, menikah di usia muda dengan persiapan minim, nyatanya kehidupan pernikahan tidak seindah yang mereka bayangkan atau angan-angankan.

"Dara itu berpisah dari Bima dan Adam, jadi setiap dari kita personal pasti punya bayangannya bagaimana kalau nanti sudah berkumpul jadi keluarga yang baik, harmonis dan lain lain," jelas Angga.

"Tapi ternyata keadaan pernikahan apalagi di usia muda, di usia yang belum matang, apalagi kita belum dewasa secara mental dan finansialnya sudah pasti belum stabil, itu jadi kayak batu kerikil yang mengganjal dari hubungan pernikahan kami," tambahnya.

Angga Yunanda menegaskan bagaimana film ini pun menunjukkan bahwa pernikahan itu ternyata bukan sebuah hal yang mudah untuk dijalankan, tak seperti bayangan pasangan muda Bima dan Dara bayangkan ketika mereka tinggal terpisah.

"Karena nggak semudah itu ternyata membangun rumah tangga apalagi sekarang anaknya sudah jauh lebih besar umurnya sudah empat tahun," ucapnya.

Baca Juga: Makna Lirik Lagu Tak Ada Keluarga yang Sempurna Rara Sekar untuk Film Dua Hati Biru

Di sisi lain, tak hanya Bima yang sudah berubah secara pribadi dan pola pikir, serta Adam yang tumbuh dari bayi menjadi anak kecil usia empat tahun, Dara pun mengalami fase bertumbuhnya selama tinggal di Korea Selatan.

Nurra Datau menjelaskan bahwa karakter perempuan Dara yang ia perankan ini sudah tumbuh jadi perempuan yang mandiri, berkat kuliah dan bekerja seorang diri di Korea Selatan.

Dara di Dua Hati Biru sungguh sangat berbeda jauh dari Dara di Dua Garis Biru yang pada saat itu mungkin masih kekanakan dan hidup layaknya anak remaja usia SMA.

"Dara sebagai perempuan yang sudah empat tahun tumbuh dan tinggal sendiri di Korea, nggak pulang ke Indonesia, yang mandiri, kuliah, kerja di sana, mentalnya pasti sudah berbeda dengan Bima yang tinggal di Jakarta, tinggal sama orang tuanya, mengurus anak, pasti kami punya bentrokan yang amat banyak," tutur Nurra Datau.

"Saat Dara pulang dari Korea melihat Bima yang setelah pulang banyak banget perbedaan-perbedaan sebagai individu, sudah sangat jauh pola pikirnya, jadi gimana nih, kita sebagai orang yang berbeda jadi orang tua," tambahnya.

Selain membahas soal pernikahan, tentang kompromi, adaptasi, dan komunikasi yang harus terus dilakukan oleh Dara dan Bima, film Dua Hati Biru juga menyinggung soal peran ibu dalam keluarga.

Di sini, peran Dara sebagai ibu Adam kosong selama empat tahun awal kehidupan buah hatinya itu, yang mana lima tahun awal merupakan masa krusial bagi tumbuh kembang seorang anak.

Jadi, meski Adam mengenal ibunya lewat video call yang intens dilakukan selama empat tahun, namun peran Dara sebagai ibu bagi Adam tidak anak kecil itu rasakan secara langsung.

"Kalau kata orang yang sudah mempunyai anak, dari Mbak Gina (Gina S. Noer, sutradara - red), mereka bilang usia ideal dan yang paling berperan dalam pola anak ke depannya itu kan lima tahun pertama," tutur Angga.

"Sedangkan empat tahun pertama dari Adam ini tidak bersama dengan Dara. Bima yang berusaha keras untuk bisa jadi ayah terbaik untuk Adam, mem-back up juga bagaimana harusnya emosional atau situasi di mana peran ibu muncul di perkembangan dia selama lima tahun pertama itu kan dia tidak hadir," tambahnya.

Satu hal yang Bima dan Dara sadari saat bertemu kembali pasca empat tahun menjalani long distance marriage adalah adaptasi peran Dara sebagai ibu untuk Adam tidak semudah itu karena selama ini hanya ada sosok Bima sebagai ayah yang hadir.

"Jadi saat mereka bersama, muncul konflik rumah tangga yang tidak pernah mereka bayangkan dan bikin rumah tangga nggak konfusif, tapi jadi momen untiuk mereka belajar jadi orang tua yang baik," pungkas Angga Yunanda.

Film Dua Hati Biru segera tayang di bioskop 17 April 2024.

Baca Juga: 5 Fakta Seru Nurra Datau Pemeran Karakter Perempuan Film Dua Hati Biru

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania