Sutradara Perempuan Gina S. Noer Ceritakan Awal Mula Jatuh Cinta dengan Dunia Film

Alessandra Langit - Kamis, 24 November 2022
Gina S. Noer ceritakan awal jatuh cinta dengan film.
Gina S. Noer ceritakan awal jatuh cinta dengan film. Instagram @ginasnoer

Parapuan.co - Industri film di Indonesia terkenal dengan dominasi laki-laki sebagai sutradara dan produser.

Kehadiran sutradara dan penulis skenario perempuan seperti Gina S. Noer menjadi harapan besar bagi kesetaraan di industri film Indonesia.

Pada Kamis (24/11/2022), PARAPUAN berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan Gina S. Noer dalam rangka media visit film Like & Share yang akan tayang pada 8 Desember mendatang di bioskop.

Pada kesempatan tersebut, Gina S. Noer menceritakan awal mula kecintaannya pada film dan sinema serta sosok yang mempengaruhinya.

Kebiasaan menonton film ternyata menjadi tradisi di keluarga Gina S. Noer, terutama sang ayah.

"Bapak suka nonton film, kita diajak nonton, bahkan sampai midnight," cerita Gina S. Noer saat ditemui di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.

"Terus zaman DVD dan VCD semakin banyak film yang bisa kami tonton," lanjutnya.

Film seperti telah mendarah daging bagi Gina S. Noer karena sedari kecil sudah familiar dengan bentuk kesenian audio visual tersebut.

Saat duduk di bangku SMA, Gina S. Noer pun membuat film bersama teman-temannya yang kini juga masih aktif di industri film.

Baca Juga: Sutradara Gina S. Noer Suarakan Pentingnya Percaya Korban Kekerasan Seksual

 

"Waktu SMA, bikin film sama Angga Dwimas Sasongko, akhirnya ada tiga teman dari SMA yang masih bertahan di industri film," lanjutnya.

Memasuki kuliah jurusan penyiaran atau broadcasting, Gina S. Noer bertemu dengan wadah dan orang-orang yang suka membuat film.

Kesempatan dan ruang aman untu berkarya pun semakin ia dapatkan hingga Gina S. Noer berkontribusi di pembuatan film layar lebar saat duduk di bangku kuliah.

Kecintaannya terhadap film tidak terbatas pada produksi filmnya, namun juga pada kajian dan kritik film yang menjadi tempat belajarnya.

"Waktu kuliah, semua membahas kekurangan dari film Ayat-Ayat Cinta yang jadi humbling experience," cerita Gina.

"Gue jadi apresiasi kritik, melihat kritik sebagai bentuk belajar dan skill set untuk kurasi kritik-kritik yang diterima," lanjutnya.

Tumbuh di keluarga yang hobi menonton membuat Gina S. Noer melihat film sebagai bagian dari alat parenting dari orang tuanya.

Maka itu, lewat film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga, Gina S. Noer menghadirkan kisah yang didedikasikan pada orang tuanya.

Bagi Gina S. Noer, film tersebut merupakan surat cinta untuk kedua orang tuanya.

Memori dari masa kecil dan pola asuh serta kebiasaan orang tua selalu dibawa oleh Gina S. Noer hingga karya-karyanya sukses bersinar di industri film Indonesia.

Gina S. Noer adalah sutradara perempuan di balik film Dua Garis Biru (2019), Cinta Pertama, Kedua & Ketiga (2021), dan Like & Share yang akan tayang sebentar lagi.

Baca Juga: Tak Boleh Diremehkan, Ini Kata Gina S. Noer Soal Pentingnya Suara Penonton Film Perempuan

(*)