Kenali Shorter Workweek Paradox dan Manfaatnya bagi Kinerja Karyawan!

Tim Parapuan - Jumat, 9 Februari 2024
Shorter workweek paradox dan manfaatnya bagi kinerja karyawan.
Shorter workweek paradox dan manfaatnya bagi kinerja karyawan. PrathanChorruangsak/Getty Images

Hari kerja dalam seminggu yang lebih singkat mampu mendorong performa karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.

Seperti yang dilakukan Buffer, perusahaan Amerika, pada 2020. Mereka menerapkan pola kerja empat hari dan terbukti oleh karyawannya yang merasa lebih produktif.

Pola kerja seperti ini juga mampu mendorong efisiensi Kawan Puan dalam bekerja.

Jam kerja yang efektif juga membuat pekerjanya mampu mengerjakan sesuatu sesuai kualitas tanpa harus terburu-buru oleh waktu.

2. Kesehatan dan Kesejahteraan yang Terjaga

Memiliki waktu istirahat yang cukup dari kesibukan pekerjaan tentu siapa yang tidak mau?

Waktu istirahat yang cukup ini membuat kesehatan pekerja lebih terjaga dan membawa mereka pada kesejahteraan.

Waktu yang tidak ditekan juga bisa membantu Kawan Puan dalam mengurangi stres dan memiliki jam tidur yang baik.

3. Hidup yang Lebih Seimbang

Baca Juga: Bisa Bawa Dampak Buruk, Ini Cara Mengatasi Stres Kerja yang Berlebihan

Pengurangan jam kerja juga mampu memberikan pembagian waktu yang sehat bagi Kawan Puan dalam mengatur antara pekerjaan dan jam luang.

Keseimbangan ini membuat Kawan Puan tidak perlu mengkhawatirkan kewajiban di luar pekerjaan.

Kawan Puan mampu lebih menjaga dan meningkatkan hubungan dengan pasangan, keluarga, atau anak.

Rasa kepuasan akan hidup yang seimbang ini juga mampu membuat seseorang merasa terpenuhi dengan baik sehingga saat waktunya bekerja, ia akan memberikan energi terbaiknya.

Kalau menurut Kawan Puan bagaimana? Apakah setuju dengan sistem empat hari kerja dalam sepekan?

Baca Juga: Jangan Diabaikan! Ini 3 Tanda Tubuh Memintamu Segera Berhenti Kerja

(*)


Josephine Christina Arella/PARAPUAN

Sumber: Forbes.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania