Pneumonia pada Anak, Dokter Ungkap Tanda Frekuensi Napas yang Perlu Diwaspadai

Maharani Kusuma Daruwati - Selasa, 12 Desember 2023
Pneumonia pada anak
Pneumonia pada anak Freepik.com/jcomp

Baca Juga: Merebak di Cina, Ini 3 Cara Mencegah Penularan Pneumonia pada Anak

Selain itu, pneumonia juga dapat dicegah secara efektif dengan pemberian ASI eksklusif, memastikan status gizi yang baik, menghindari asap rokok, dan polusi udara lainnya, serta melindungi anak dengan pemberian imunisasi yang dapat mencegah pneumonia.

Saat ini terdapat beberapa vaksin yang dapat melindungi anak dari penyakit ini, yaitu vaksin Difteri Pertusis Tetanus Hemophilus Influenza B (DPT HiB) yang merupakan vaksin kombinasi, vaksin pneumokokus (PCV), vaksin influenza, dan vaksin MR (measles rubella).

Berdasarkan The United Nations Children's Fund (UNICEF), pneumonia adalah penyebab terbesar kematian pada anak dibandingkan penyakit menular lainnya.

Oleh karena itu, penting untuk mengambil tindakan berikut sebagai langkah pencegahannya:

  • Sekitar 50 persen kematian anak akibat pneumonia berkaitan dengan polusi udara, maka itu apabila sedang sakit, gunakan masker dengan tepat.
  • Terapkan etika batuk dan bersin yang benar agar tidak menularkan ke anak lain .
  • Studi menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko pneumonia hingga 50 persen.
  • Menyusui eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan adalah cara yang efektif untuk melindungi anak dari pneumonia dan penyakit menular lainnya.
  • Minum air bersih dan matang, serta berikan sanitasi rumah yang baik.
  • Cara paling efektif untuk melindungi anak dari pneumonia adalah dengan imunisasi.

Penanganan Pneumonia Anak

Apabila si kecil sudah terdiagnosis terkena pneumonia, tatalaksana perawatannya harus dilakukan di rumah sakit, karena penderita kerap mengalami sesak napas dan memerlukan oksigen. 

Oksigen dapat diberikan sesuai kebutuhan. Pada kasus yang berat, dapat digunakan alat bantu napas (ventilator) di ruang rawat intensif.

Selama perawatan, si kecil juga dapat diberikan antibiotik, cairan sesuai kebutuhan, dan nutrisi yang cukup, sedangkan tindakan inhalasi dan fisioterapi tidak perlu rutin diberikan pada penderita pneumonia.

Pneumonia pada anak perlu dikenali gejalanya sejak awal, agar perawatannya dapat dilakukan dengan segera.

Apabila anak mulai menunjukkan gejala serupa, jangan tunda untuk memeriksakannya ke dokter.

Penanganan yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan masa depan si kecil.

Nah, itu dia beberapa hal yang perlu Kawan Puan ketahui untuk mencegah dan mengatasi pneumonia pada anak.

Baca Juga: Viral Wabah Pneumonia Misterius di Cina, Bisakah Sampai ke Indonesia?

(*)

 

Selain Penurunan Berat Badan, Ini Gejala Lupus pada Anak yang Perlu Diwaspadai