"Tidak mudah awalnya cuma dijalanin saja, dikerjain tugas-tugasnya dan menempatkan hal ini menjadi salah satu prioritas," tambahnya.
Memasuki semester tujuh dan delapan, Enzy mulai merasakan tantangan lain.
Terlebih ia harus membagi waktu antara pekerjaan, pendidikan, dan juga mempersiapkan pernikahannya.
Bahkan, Enzy juga sempat melakukan bimbingan skripsi di mana selisih waktu Indonesia dan Amerika Serikat mencapai 12 jam.
"Setahun terakhir semester 7-8 paling susah dijalaninnya dengan padatnya waktu kerja, mempersiapkan pernikahan dan bimbingan skripsi disaat perbedaan waktu 12 jam dengan Jakarta," terangnya.
Namun, itu semua berhasil dilalui Enzy hingga mendapatkan gelar Sarjana Managemen.
"Tapiiii akhirnyaaa datang juga hari di mana bisa wisuda dan dinyatakan lulus sebagai Sarjana Management," ucapnya lagi.
Di bagian akhir, Enzy juga mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang telah mendukung dan memberikan semangat untuknya.
Enzy juga menegaskan bahkan tidak ada hal yang tidak mungkin jika kamu bersungguh-sungguh menjalaninya.
"Sekali lagi dibuktikan bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin jika bersungguh-sungguh menjalankannya," pungkasnya.
Sekali lagi, selamat wisuda Enzy Storia!
Baca Juga: 3 Momen Resepsi Pernikahan Enzy Storia dan Molen Kasetra di Bali
(*)
