3 Dampak Konsumsi Gula bagi Kulit yang Jadi Topik Viral di TikTok

Anna Maria Anggita - Minggu, 5 November 2023
Viral di TikTok, dampak gula bagi kulit.
Viral di TikTok, dampak gula bagi kulit. bit245

Parapuan.co - Dampak konsumsi gula terhadap penampilan kulit sedang jadi topik viral di TikTok.

Berdasarkan video viral di TikTok dari akun @dr.audrey_natalia, terungkap bahwa gula berdampak pada timbulnya masalah kulit.

"Tahu kan, kalau gula itu akan bikin proses glycation dan proses inilah biang keladinya. Karena proses ini akan menghasilkan advance gylcation end producy (AGE)," ujar @dr.audrey_natalia melalui videonya yang viral di TikTok.

@dr.audrey_natalia Replying to @zrecordings Minum Gula Menghancurkan Kulit? #belajarbarengdraudrey #draudreynatalia #superhacks #longervideos #airnderm ♬ original sound - dr. Audrey | Rambut & Kulit

Ia menjelaskan bahwa kalau sudah AGE, maka kolagen atau fondasi dari kulit akan rusak, sehingga memicu timbulnya berbagai masalah kulit.

"Mulai dari pori-pori besar, jerawatan, kusam menggelap, keriput, dan lain-lain," lanjutnya.

Tak hanya itu, dilansir dari Everyday Health, ada berbagai dampak konsumsi gula bagi kulit yang harus diketahui.

1. Mempercepat Tanda Penuaan

Gula memiliki efek pada kulit melalui proses yang disebut glikasi dan berdampak pada penuaan.

"Glikasi adalah proses di mana molekul gula berikatan dengan protein, lipid, atau asam nukleat. Hasilnya adalah apa yang disebut advance gylcation end producy (AGE)," ujar S. Tyler Hollmig, MD, direktur laser dan dermatologi kosmetik di departemen penyakit dalam di Universitas Texas di Austin Dell Medical School.

Baca Juga: Viral di TikTok, Ini Alasan Wajib Hindari Eyelash Serum yang Mengandung Prostaglandin

Menurutnya, kondisi tersebut pun dapat merusak serat kolagen dan elastin di kulit.

Berdasarkan penelitian di Clinics in Dermatology, glikasi mengganggu perbaikan kolagen, sebuah proses yang penting untuk menjaga serat kolagen kenyal.

Dampaknya adalah potensi percepatan penuaan kulit dan meningkatkan pembentukan radikal bebas yang merusak kulit.

"Bagi seseorang dengan pola makan tinggi gula, hal ini dapat menyebabkan garis-garis halus dan kerutan," ujar Tyler Hollmig.

2. Memicu Pertumbuhan Jerawat

Jika selama musim liburan kamu merasakan timbulnya banyak jerawat, maka periksa gula dalam makanan yang dikonsumsi.

"Pola makan tinggi gula pasti dikaitkan dengan jerawat," terang Tyler Hollmig.

Sebuah studi Dermatologi JAMA yang mengamati hampir 25 ribu orang dewasa menemukan bahwa konsumsi makanan berlemak dan bergula dikaitkan dengan peningkatan risiko jerawat sebesar 54 persen.

Di sisi lain, minuman manis meningkatkan risiko tersebut sebesar 18 persen.

Baca Juga: 5 Tips Melakukan Facial Steam, Perawatan Wajah Rumahan Viral di TikTok

Kondisi tersebut terjadi karena gula mungkin memicu peningkatan insulin yang meningkatkan peradangan, salah satu faktor pendorong berkembangnya jerawat.

Gula juga meningkatkan faktor pertumbuhan tertentu yang meningkatkan kadar androgen, yaitu hormon yang berhubungan dengan produksi minyak, penyebab pori-pori tersumbat.

3. Memperburuk Kondisi Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun di mana sel-sel kulit tumbuh sangat cepat, menyebabkan plak dan pengeroposan.

Berdasarkan studi yang diterbitkan oleh National Library of Medicine, penelitian pada hewan mulai menjelaskan peran pola makan, termasuk gula, dalam perkembangan psoriasis.

Ketika tikus diberi makanan tinggi gula dan lemak, yang mirip dengan makanan Barat, mereka mengalami peradangan mirip psoriasis hanya dalam waktu empat minggu, jelas salah satu penulis studi Samuel Hwang, MD, PhD, profesor dan ketua dermatologi di UC Davis Health di Sacramento, California, Amerika Serikat.

Meskipun penelitian dilakukan ke tikus, namun Samuel Hwang yakin bahwa hasilnya mungkin juga berlaku pada manusia. 

Menurut Samuel Hwang, penelitian pada tikus menunjukkan bahwa peningkatan peradangan dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap psoriasis.

Selain itu, pada beberapa kasus, memicu perubahan yang terlihat pada kulit sejalan dengan gejala psoriasis, seperti kemerahan dan plak.

Samuel Hwang menyatakan orang juga dapat mengalami peradangan subklinis, yaitu tidak ada kulit yang terlihat kemerahan atau bersisik, namun terasa gatal.

Ia menjelaskan perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui dampak gula terhadap psoriasi pada manusia.

Selain itu, mengetahui bahwa dampak gula pada psoriasis, Samuel Hwang pun melnyarankan beralih ke pola makan Baray ke pola makan mediterania yang banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Baca Juga: Viral di TikTok, Ini 5 Manfaat Facial Steam bagi Kulit Wajah

(*)

Sumber: Everyday Health
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania

Mixie Cut Jadi Tren Rambut Terpopuler, Ternyata Ini Alasannya