Apa Itu Black Campaign? Taktik Kotor yang Sering Muncul di Pemilu

Linda Fitria - Jumat, 27 Oktober 2023
Ilustrasi black campaign yang sering muncul saat pemilu
Ilustrasi black campaign yang sering muncul saat pemilu champc

Parapuan.co - Kawan Puan, Pemilu 2024 sudah di depan mata nih, tepatnya dilaksanakan pada 14 Februari 2023 mendatang.

Sebagaimana kita tahu, saat ini tiga calon presiden dan wakil presiden telah resmi mendaftar ke KPU.

Artinya, setelah ini ketiga paslon akan menjalani masa kampanye yang dilaksanakan mulai 28 November 2023 - 10 Februari 2024.

Di masa-masa jelang pemilu ini, tentu sudah banyak pendukung yang menyuarakan dukungannya di media sosial nih, Kawan Puan.

Sayangnya, tak jarang terjadi black campaign atau kampanye hitam yang bisa menodai nilai demokrasi pemilu itu sendiri.

Nah Kawan Puan sebagai perempuan memilih tentunya jangan sampai melakukan black campaign ya! Tapi sebelumnya, sudahkah kamu paham apa itu black campaign?

Jika belum, berikut ini penjelasan singkat soal apa itu black campaign dan bentuk-bentuknya merangkum dari beberapa sumber.

Definisi Black Campaign

Black campaign atau dirty politics adalah taktik pesaing politik menggunakan metode yang tidak etis untuk merusak citra atau reputasi lawan politik mereka.

Baca Juga: Perempuan Memilih Wajib Tahu, Jadwal Kampanye Capres dan Cawapres Pemilu 2024

Melansir Tribunnews, taktik ini bertujuan untuk menghancurkan lawan politik dengan cara menyebarluaskan informasi palsu, menyebarkan gosip atau fitnah, mengkritik tanpa bukti, bahkan merilis materi yang sangat merugikan.

Black campaign dilakukan untuk menciptakan citra negatif tentang lawan politik, dengan harapan bahwa pemilih akan kehilangan kepercayaan pada mereka.

Taktik ini seringkali bersifat merusak dan dapat menciptakan ketegangan dan polarisasi dalam proses politik.

Contoh Taktik Black Campaign

1. Penyebaran Desas-desus

Pihak yang terlibat dalam black campaign menyebarluaskan desas-desus palsu atau informasi palsu tentang lawan politik mereka.

Informasi tersebut bisa berkaitan dengan kehidupan pribadi, skandal, atau kinerja politik yang diputarbalikkan.

2. Serangan Pribadi

Taktik ini mencakup serangan pribadi terhadap lawan politik, termasuk penghinaan, pelecehan, atau bahkan ancaman.

Baca Juga: Capres Cawapres Pemilu 2024 Laki-Laki, Begini Tips Memilih Pemimpin Ramah Perempuan

Tujuannya adalah untuk merusak citra lawan politik dengan cara yang sangat pribadi dan emosional.

3. Iklan Negatif

Penggunaan iklan negatif dalam kampanye politik adalah taktik black campaign yang umum.

Iklan ini biasanya menyerang lawan politik dengan klaim yang dirancang untuk merusak citra mereka.

Dampak Adanya Black Campaign

Black campaign memiliki dampak kontroversial dalam politik.

Di satu sisi, beberapa orang berpendapat bahwa kampanye hitam dapat mengungkapkan informasi penting tentang calon atau partai politik yang mungkin tidak diketahui pemilih.

Namun, di sisi lain, taktik ini dianggap tidak etis dan merusak integritas proses pemilu serta menciptakan polarisasi dalam masyarakat.

Ketika pemilih dihadapkan pada black campaign, penting bagi perempuan memilih untuk berpikir kritis terhadap informasi yang diberikan dan mencari sumber informasi yang kredibel.

Demokrasi yang sehat membutuhkan transparansi, integritas, dan diskusi yang seimbang tentang ide dan gagasan, bukan hanya taktik yang merusak citra lawan politik.

Kawan Puan, black campaign mungkin saja ada, tetapi pemilih yang cerdas dan informasi yang terbuka dapat membantu mengurangi dampak negatif taktik ini.

Baca Juga: Tolak 3 Gugatan, Ini Keputusan Akhir MK Terkait Batas Usia Capres Cawapres Pemilu 2024

(*)

Sumber: tribunnews
Penulis:
Editor: Linda Fitria