Stereotip Sosial Membentuk Aspirasi Anak, Ini Menurut Penelitian

Maharani Kusuma Daruwati - Minggu, 15 Oktober 2023
Melalui penelitian yang kontekstual dan komprehensif guna memahami lebih lanjut mengenai bagaimana stereotip sosial berdampak pada minat anak-anak muda di bidang STEM, Inisiatif Dream Gap dari Mattel berusaha untuk memberi dukungan kepada anak-anak muda dan membantu mereka untuk mencapai potensi terbaiknya.
Melalui penelitian yang kontekstual dan komprehensif guna memahami lebih lanjut mengenai bagaimana stereotip sosial berdampak pada minat anak-anak muda di bidang STEM, Inisiatif Dream Gap dari Mattel berusaha untuk memberi dukungan kepada anak-anak muda dan membantu mereka untuk mencapai potensi terbaiknya. Stockimagefactory.com

Parapuan.co Stereotip umum lebih mengasosiasikan kemampuan intelektual tingkat tinggi (kecemerlangan, kejeniusan, dll.) dengan laki-laki dibandingkan perempuan.

Stereotip-stereotip ini menghambat perempuan untuk mengejar banyak karier bergengsi. Artinya, perempuan kurang terwakili dalam bidang-bidang yang anggotanya menghargai kecerdasan (seperti fisika dan filsafat).

Mengutip dari Science.org, hal ini menunjukkan bahwa stereotip ini didukung dan memengaruhi minat anak-anak berusia 6 tahun. Secara khusus, anak perempuan berusia 6 tahun cenderung tidak percaya bahwa anggota gender mereka “benar-benar pintar” dibandingkan anak laki-laki.

Juga pada usia 6 tahun, anak perempuan mulai menghindari aktivitas yang dikatakan ditujukan untuk anak-anak yang “sangat, sangat pintar”.

Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa gagasan gender tentang kecerdasan diperoleh sejak dini dan berdampak langsung pada minat anak-anak.

Ada banyak alasan untuk membangun 'literasi ilmu pengetahuan' anak.

Lebih dari sekedar mata pelajaran di sekolah, ilmu pengetahuan memberikan banyak dampak positif bagi perkembangan anak.

Sebagai contoh, penelitian dari Indonesia yang mempelajari 120 siswa sekolah dasar menemukan bahwa pendidikan Science, Technology, Engineering, dan Math (STEM) dapat membentuk keterampilan berpikir kritis mereka.

Selain itu, sebuah analisis konten yang diterbitkan pada tahun 2020 juga menyimpulkan bahwa pembelajaran STEM dapat membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan di industri 4.0 yang mendorong lebih banyak inovasi.

Baca Juga: Gapai Mimpi, 3 Perempuan Ini Berhasil Jadi Engineer di Perusahaan Teknologi