Tak Cuma Rekrut Karyawan, Ini Tugas HRD dan Tantangan Era Kerja Hybrid

Arintha Widya - Minggu, 11 Juni 2023
Ilustrasi tugas HRD dan tantangannya di era kerja hybrid
Ilustrasi tugas HRD dan tantangannya di era kerja hybrid pxhere.com

Parapuan.co - Kawan Puan, kamu harus tahu bahwa pekerjaan HRD tidak hanya merekrut karyawan.

Talent Acquisition Rinaldi Yulandia pernah membocorkan apa saja tugas HRD yang dijalaninya.

Hal tersebut disampaikan dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram Kartu Prakerja beberapa waktu lalu.

Di situ, Rinaldi Yulandia menyebut bahwa perekrutan karyawan saja harus melalui proses yang rumit.

Prosesnya yakni mulai dari membuat ketentuan perekrutan, prosedurnya, me-review para kandidat, hingga melaporkan hasil rekrutmen.

"Kita bikin policyprocedurereview, melakukan reporting dari hasil rekrutmen, penyusunan budget dari karyawan," tutur Rinaldi.

Di era bekerja hybrid seperti sekarang, rupanya HRD punya tantangan lebih berat.

Meski karyawan tidak selalu berangkat ke kantor, seorang HRD perlu memperhatikan berbagai hal terkait kinerja dan sumber daya manusia.

Apa saja? Simak penjelasan mengenai tantangan HRD di era kerja hybrid seperti mengutip Instagram Kartu Prakerja berikut ini!

Baca Juga: Libur Lebaran 2023 Masih Kerja, Berikut Tips Menerapkan Hybrid Work

1. Melakukan Penyesuaian Kebijakan Terus Menerus

Pascapandemi Covid-19 setelah budaya kerja berubah dari bekerja dari rumah, rata-rata pekerja menuntut dua hal.

Pertama tempat kerja yang lebih fleksibel, yakni boleh ke kantor, boleh tidak, boleh bekerja dari mana saja.

Kedua, karyawan berharap memperoleh keseimbangan antara kehidupan dengan pekerjaan.

Hal ini membuat HRD harus memikirkan kembali bagaimana membangun kultur kerja di perusahaan.

Terutama saat individu di dalamnya lebih jarang bertatap muka, di mana HRD bertanggung jawab melakukan efisiensi ruang kerja.

Selain itu, HRD juga mesti memikirkan tawaran yang lebih menarik untuk menggaet talenta baru.

2. Tekanan Ekonomi

Di beberapa sektor industri, bisnis tentu akan mengalami tekanan ekonomi.

Baca Juga: Apa Itu Middle Income Trap? Istilah Situasi Ekonomi yang Diungkap Sri Mulyani

Dalam hal ini, HRD dituntut untuk lebih terlibat dalam keputusan strategis bisnis perusahaan yang akan berdampak pada beberapa hal.

Sebut saja di antaranya biaya gaji yang ditawarkan, tingkat retensi karyawan, dan anggaran untuk pelatihan.

3. Kebutuhan Skilling, Reskilling, dan Upskilling Meningkat

Future of Jobs Report 2023 menyebut 44 persen keterampilan dasar pekerja berubah dalam lima tahun ke depan.

Ini karena adanya peningkatan tuntutan sustainability (keberlanjutan) dalam aktivitas di berbagai industri.

Belum lagi ada penerapan teknologi yang lebih maju semisal kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang membuat reskilling dibutuhkan.

Jadi meski karyawan bekerja secara hybrid, HRD masih mempunyai peran penting bagi perusahaan.

Bahkan peran HRD di perusahaan makin berkembang bukan hanya mengurus sumber daya manusia.

HRD juga harus paham tentang teknologi, tren, dan perubahan operasional yang membentuk masa depan bisnis.

Nah, sekarang Kawan Puan sudah tahu kan seperti apa tugas dan tantangan seorang HRD?

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Interview dengan HRD dan User dalam Wawancara Kerja

(*)

Sumber: Instagram
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania