Stop Ketergantungan, Ternyata Ini Efek Samping Penggunaan Inhaler pada Pasien Asma

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 11 Mei 2023
Ilustrasi seorang anak sedang menggunakan inhaler asma.
Ilustrasi seorang anak sedang menggunakan inhaler asma. Freepik

"Sebagai gantinya, pasien asma harus mendapat pengobatan yang mengandung ICS (antiradang/anti inflamasi), contohnya kombinasi ICS-Formoterol, untuk mengurangi risiko  serangan asma. Pasien asma dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk  memastikan kondisi asma terkontrol dan mendapatkan tindakan yang tepat, bukan hanya  mencari pengobatan instan saat serangan asma muncul," tambahnya. 

Studi Global Burden of Disease (GBD) pada tahun 2019 menunjukkan bahwa diperkirakan  terdapat 262 juta orang yang terkena asma di seluruh dunia, dengan faktor penting di mana  inhaler pelega dianggap oleh pasien sebagai pengendali penyakit mereka, tetapi karena  kurangnya pengobatan terhadap kondisi peradangan yang mendasarinya, hal tersebut  sebenarnya menempatkan pasien pada risiko yang lebih besar terhadap serangan asma

Untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien asma di Indonesia, kampanye  'Stop Ketergantungan' pun digagas. Kampanye ini bertujuan untuk mengukur risiko  ketergantungan yang berlebihan terhadap SABA dan untuk menjembatani diskusi antara  tenaga kesehatan profesional dan pasien asma untuk pengobatan asma yang optimal. 

Dari sudut pandang pasien, Zaskia Adya Mecca, seorang istri dan ibu dari pasien Asma  menjelaskan pengalaman pribadinya yang hidup bersama suami dan anak-anak yang mengidap asma.

"Hidup bersama suami dan anak-anak, saya pun tahu bahwa terkadang sulit  bagi penderita asma untuk konsisten mengikuti pengobatan yang harus dijalaninya, oleh  karena itu, dorongan seperti kampanye 'Stop Ketergantungan' ini sangat penting," kata Zaskia Mecca.

"Saya  menyaksikan sendiri, ketika kami melakukan konsultasi rutin dan menggunakan perawatan  dengan kandungan ICS, kondisinya berubah secara signifikan, dan itu terlihat dari penurunan  gejala serta serangan yang terjadi di keluarga saya," imbuhnya. 

Untuk menumbuhkan kesadaran pasien asma akan kondisi mereka, kampanye 'Stop  Ketergantungan' menyediakan media digital berbasis bukti yaitu tes ketergantungan pelega,  yang dapat dibuka di www.stopketergantungan.id untuk menilai tingkat ketergantungan  pasien terhadap inhaler pelega SABA.

Tes ini diadaptasi dari Kuesioner Risiko SABA yang  telah divalidasi.

Dengan mengikuti tes ini, pasien asma akan memahami risiko dan  kecenderungan ketergantungan yang berlebihan terhadap SABA, sehingga dapat  berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional untuk menentukan langkah selanjutnya  dalam pengobatan dan penanganan asma yang mereka butuhkan. 

Baca Juga: BERITA TERPOPULER WELLNESS: Mengenal Apa Itu Hurry Sickness hingga Cara Mencegah Asma Seperti Dialami Anak Zaskia Mecca

(*)

 

Viral di TikTok Urutan Mandi yang Benar, Ini Penjelasan dari Ahli