Parapuan.co - Rambut yang indah dan sehat menjadi impian banyak perempuan, Kawan Puan mungkin salah satunya.
Bagi Kawan Puan yang berhijab, sebaiknya lebih memperhatikan kesehatan rambut.
Pasalnya, ada kebiasaan yang secara tidak sadar dilakukan oleh perempuan berhijab dan menyebabkan rambut jadi rusak.
Berdasarkan siaran pers Dyson, berikut tiga kebiasaan yang menimbulkan masalah pada rambut berhijab:
1. Terlalu Banyak Ketegangan pada Rambut
Rambut rontok termasuk masalah yang sering dialami oleh banyak perempuan, begitu pun kita yang mengenakan hijab.
Perlu diketahui bahwa rambut rontok bisa diakibatkan karena terlalu banyak tegangan atau tarikan berulang pada helai rambut.
Rambut yang diikat terlalu kencang sebelum memakai hijab bisa memberikan tekanan terhadap kulit kepala dan helai rambut.
Seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini pun dapat meningkatkan rambut rontok dan patah yang lebih terlihat.
Baca Juga: Ini 5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Pertumbuhan Rambut Lebih Sehat
2. Pakai Hijab saat Rambut Lembap
Hentikan kebiasaan memakai hijab ketika rambut masih lembap, Kawan Puan.
Air menyebabkan diameter rambut membengkak sebesar 14-16 persen dan memutuskan beberapa ikatan hidrogen yang membentuk dasar struktur rambut.
Kondisi tersebut mengartikan bahwa rambut menjadi 42 persen lebih lemah saat basah.
Oleh karena itu, memakai hijab sebelum rambut benar-benar kering dapat menyebabkan kerusakan rambut semakin parah.
Kondisi tersebut terjadi karena ada gesekan antara rambut basah dengan bahan kerudung atau hijab.
3. Tidak Peduli dengan Kesehatan Kulit Kepala
Bagi Kawan Puan yang mengenakan hijab sehari-hari, penting untuk menjaga kesehatan kulit kepala.
Baca Juga: Tak Hanya untuk Kulit, Ini Penjelasan Mengenai Treatment Hair Botox
Kulit kepala yang sehat sangat penting untuk menjaga kekuatan dan volume rambut.
Apabila kulit kepala yang lembap ditutupi selama berjam-jam, kulit kepala bisa gatal.
Selain itu, aroma rambut pun jadi tidak sedap karena udara lembap yang terperangkap di dalam hijab, apalagi ketika berada di iklim yang lembap.
(*)
