Jangan Victim Blaming, Ini 4 Cara Bantu Korban Dating Violence Menurut Ahli

Anna Maria Anggita - Sabtu, 18 Maret 2023
Tips membantu korban dating violence
Tips membantu korban dating violence janiecbros

Parapuan.co Kekerasan dalam pacaran atau dating violence nyata masih kerap terjadi di sekitar kita.

Dalam konferensi pers peluncuran kampanye 'Uncover Your Stories' oleh Rollover Rection di Atsiri, Sarinah (17/03/2023), psikolog Tara Adhisti menjelaskan tanda-tanda hubungan yang bisa berakhir pada dating violence.

Menurutnya, tindak kekerasan yang paling sering terjadi dalam lingkungan pacaran justru berawal dari kekerasan verbal dan psikologis.

"Perhatian yang berlebihan, kata-kata sindiran yang memojokkan atau menjatuhkan, dan dibarengi dengan sikap ‘permisif’ dari pasangan, menjadi beberapa dari tanda-tanda awal atau red flag sebuah hubungan pacaran," ujar Tara.

Menurutnya hal tersebut belum banyak disadari, sehingga akhirnya menimbulkan kasus kekerasan terhadap perempuan dampaknya fatal, baik psikis maupun fisik.

Sebagai teman dari orang yang mengalami kekerasan dalam pacaran, kita harus mendukung korban supaya tidak semakin jatuh.

Tara pun membagikan empat tips untuk menolong korban dating violence, yakni:

1. Tidak Menyalahkan

"Yang paling penting adalah yang pertama banget yang harus dilakukan untuk tidak blaming," ujar Tara.

Baca Juga: Hari Tanpa Kekerasan Internasional, Ini Bahaya Kekerasan Fisik terhadap Perempuan

Ia menjelaskan bahwa korban yang mengalami kekerasan sudah merasa buruk tentang dirinya.

"Jadi kita sebagai temannya untuk tidak membuat situasi menjadi buruk lagi atau membuat dia merasa buruk lagi dengan guilt atau self-blame," lanjut Tara.

2. Berikan Dukungan

Langkah berikutnya yakni memberikan support kepada korban dating violence.

Tara menyatakan dukungan itu tidak harus berupa nasihat-nasihat.

"Sekadar kita ada di samping kamu loh. Kamu ada butuh, aku ada di sini, kamu butuh dibantu aku ada di sini," terangnya.

3. Buat Korban Merasa Berdaya

Tips menolong teman berikutnya yakni dengan membuat korban merasa berdaya.

"Buat mereka notice bahwa mereka worthy, mereka itu valuable," ungkap Tara.

Tara menyatakan dengan membantu korban merasa berdaya membuat mereka punya power untuk keluar dari hubungan yang toxic.

4. Cari Bantuan Lain

"Yang keempat kalau rasanya mentok semua, boleh disarankan dia untuk mencari bantuan yang lain," terang Tara.

Tara menegaskan untuk membantu korban dalam mencari bantuan profesional.

Baca Juga: 4 Kiat Mengatasi Trauma Akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga

(*)