Tak Bisa Hanya Pakai Skincare, Ini Perawatan untuk Atasi Wajah Bopeng

Citra Narada Putri - Kamis, 2 Maret 2023
Jenis perawatan untuk mengatasi wajah bopeng.
Jenis perawatan untuk mengatasi wajah bopeng. Artfully79/iStockphoto

Parapuan.co - Wajah bopeng bekas jerawat memang bisa membuat kita jadi tidak percaya diri. 

Banyak dari kita pun melakukan berbagai macam cara untuk mengatasi dan menghilangkan bopeng agar kulit wajah lebih mulus.

Namun sayangnya, masih banyak yang berpikir wajah bopeng bisa diatasi dengan menggunakan skincare yang dijual bebas di pasaran. 

Padahal, acne scar atau bopeng tidak bisa diatasi dengan produk-produk kecantikan, karena biasanya ini terdapat bekas luka yang dalam dan berwarna gelap yang tidak bisa hilang dengan sendirinya. 

Dibutuhkan perawatan yang lebih canggih, yang dilakukan oleh para ahli, untuk bisa memudarkan wajah bopeng dan menyasar lapisan kulit lebih dalam. 

Lantas apa saja perawatan kecantikan yang bisa membantu mengatasi atau meminimalisir tampilan wajah bopeng?

1. Chemical Peels

Melansir dari Healthline, chemical peels umum digunakan utnuk berbagai masalah kecantikan, termasuk meminimalkan kerutan dan bekas luka. 

Perawatan kecantikan ini bekerja dengan menghilangkan lapisan atas kulit (epidermis) untuk membantu regenerasi sel-sel baru, yang mana proses ini disebut eksfoliasi.

Baca Juga: 3 Penyebab Bopeng di Wajah, Dari Jerawat sampai Infeksi Bakteri

Chemical peels ini umumnya menggunakan glycolic acid, pyruvic acid, salicylic acid, hingga trichloroacetic acid (TCA).

Memang, eksfoliasi kimia ini tidak benar-benar menghilangkan bopeng, tapi bisa meminimalkan tampilan kulit wajah menjadi lebih halus. 

Hal ini dikarenakan chemical peels yang hanya menghilangkan lapisan luar kulit, sehingga Kawan Puan perlu melakukannya secara teratur untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Direkomendasikan oleh sejumlah spesialis kulit untuk melakukannya setiap dua hingga empat minggu sekali, tergantung pada toleransi tiap individu dan jenis bahan yang digunakannya. 

Karena penting juga untuk dipahami bahwa treatment ini juga memiliki efek samping yang umum, seperti kulit mengelupas, kemerahan hingga perasaan terbakar. 

2. Mikrodermabrasi

Mikrodermabrasi adalah jenis perawatan pelapisan ulang lainnya yang bertujuan untuk menghilangkan epidermis.

Alih-alih menggunakan bahan asam seperti yang digunakan dalam chemical peels, mikrodermabrasi justru menggunakan bahan abrasif untuk mengangkat sel kulit.

Proses ini secara tradisional dilakukan oleh spesialis perawatan kulit, meski ada juga peralatan rumahan.

Baca Juga: Skincare Viral di TikTok: 5 Rahasia Merawat Kulit Bopeng Kembali Mulus

Mikrodermabrasi biasanya tidak menimbulkan efek samping, tetapi cenderung bekerja paling baik bila dilakukan secara teratur.

Perawatan kecantikan ini juga bekerja paling baik untuk mengatasi bopeng atau bekas luka di yang lebih kecil atau tidak terlalu dalam.

3. Dermabrasi

Tidak seperti mikrodermabrasi, perawatan kecantikan dermabrasi bertujuan menghilangkan epidermis dan lapisan tengah kulit (dermis).

Perawatan ini harus dilakukan di klinik dan mungkin memerlukan anestesi umum.

Dokter kulit akan menggunakan mesin pengamplasan pada kulit untuk menghilangkan epidermis dan bagian dermis guna memperlihatkan kulit yang tampak lebih halus serta kencang.

Namun penting untuk diketahui bahwa dermabrasi tidak efektif untuk bekas luka yang lebih dalam.

Perawatan ini pun juga memiliki risiko efek samping, seperti timbulnya bekas luka baru, pori-pori membesar, pewarnaan kulit berjerawat hingga infeksi. 

4. Microneedling

Baca Juga: 8 Bahan Aktif Skincare untuk Mengatasi Bekas Jerawat PIE, Salah Satunya Niacinamide

Microneedling yang juga disebut "terapi induksi kolagen" ini adalah perawatan bertahap yang melibatkan jarum yang akan menusuk kulit kita.

Konsepnya adalah dengan melakukan microneedling pada wajah bopeng, kulit akan memproduksi lebih banyak kolagen untuk mengisinya secara alami dan mengurangi tampilannya.

Kendati demikian, penting untuk memerhatikan kemungkinan efek samping dari microneedling, yaitu termasuk memar, bengkak, dan infeksi.

Namun untuk hasil maksimal, American Academy of Dermatology (AAD) merekomendasikan perawatan lanjutan setiap dua hingga enam minggu sekali.

Kawan Puan mungkin akan mulai melihat hasil yang signifikan dalam waktu sembilan bulan pasca rutin melakukan microneedling.

5. Filler

Filler kulit seperti kolagen atau zat berbasis lemak akan disuntikkan ke area yang menjadi perhatian, misalnya bopeng.

Tujuan dari filler ini bukan untuk menghilangkan bekas luka sepenuhnya, namun untuk mengisi kulit bopeng agar bisa memperbaiki penampilannya.

Menurut AAD, hasil dapat bertahan mulai dari enam bulan hingga tanpa batas waktu, tergantung pada bahan apa yang digunakan.

Baca Juga: Beda Botox dan Filler yang Sama-Sama Mencegah Kerutan, Mana Lebih Bagus?

Tapi, pahami bahwa filler juga membawa beberapa risiko seperti iritasi kulit, infeksi, dan reaksi alergi.

6. Ablative Laser Resurfacing

Untuk bopeng, ablative laser resurfacing bekerja dengan cara menghilangkan lapisan tipis kulit kita.

Perawatan ini pun dianggap sebagai bentuk pelapisan ulang laser yang paling invasif, dan memerlukan waktu pemulihan satu hingga dua minggu.

Namun, hasilnya cenderung bertahan bertahun-tahun tanpa memerlukan perawatan tambahan.

Untuk bopeng terkait bekas jerawat, spesialis perawatan kulit mungkin akan merekomendasikan perawatan bekas luka jerawat fokal (FAST).

Sementara untuk efek samping yang mungkin terjadi dari ablative laser resurfacing adalah jaringan parut lebih lanjut, perubahan pigmentasi, jerawat, infeksi, kemerahan dan bengkak.

7. Non-ablative Laser Resurfacing

Baca Juga: Mengenal Perawatan Pro Yellow Laser, yang Bisa Hilangkan Tanda Lahir hingga Rosacea

Non-ablative laser resurfacing adalah metode yang kurang invasif dibandingkan ablative laser resurfacing, yang tidak memerlukan down time terlalu lama.

Bahkan setelah perawatan, Kawan Puan dapat melanjutkan aktivitas normal segera, selama tidak ada komplikasi.

Namun memang, sayangnya metode ini tidak seefektif ablative laser resurfacing dalam menghilangkan wajah bopeng. 

Jenis terapi laser ini akan merangsang kulit dengan meningkatkan kolagen, bukan sekadar menghilangkan lapisan kulit yang terkena.

Efek keseluruhan muncul secara bertahap, tetapi mungkin tidak bertahan selama terapi laser ablatif.

Meskipun tidak invasif, non-ablative laser resurfacing masih memiliki risiko efek samping.

Mulai dari bekas luka baru, lecet, kemerahan, bintik-bintik kulit gelap, terutama jika kamu sudah memiliki kulit yang lebih gelap.

(*)

Perempuan Wajb Catat, Ini 3 Kebiasaan yang Bisa Merusak Rambut