Makin Banyak Digunakan, Wasapadai Ini 9 Bahaya Vape untuk Kesehatan

Maharani Kusuma Daruwati - Jumat, 24 Februari 2023
Vape ternyata lebih berbahaya dari rokok tembakau yang dibakar. Ini bahayanya.
Vape ternyata lebih berbahaya dari rokok tembakau yang dibakar. Ini bahayanya. Freepik

Parapuan.co - Vape atau rokok elektrik kini kian populer di kalangan masyarakat.

Baik muda maupun dewasa, laki-laki atau perempuan kini memanfaatkan vape untuk menggantikan rokok konvensional.

Peralihan kebiasaan ini karena dianggap lebih baik dan lebih sehat dari rokok tembakau yang dibakar.

Lalu benarkah vape lebih baik dari rokok biasa? Seperti apa sebenarnya bahaya penggunaan vape ini?

Vaping adalah saat kamu menggunakan perangkat elektronik genggam untuk menghirup kabut (uap) ke paru-paru.

Rokok elektrik, pena vape, atau sistem pengiriman nikotin elektronik lainnya memanaskan cairan nikotin, perasa, propilen glikol, dan zat tambahan lainnya menjadi aerosol yang dihirup melalui corong.

Vaping dapat menyebabkan masalah pernapasan, kerusakan organ, kecanduan, dan kondisi lainnya.

Vaping bekerja dengan memanaskan cairan dalam perangkat kecil sehingga kamu dapat menghirupnya ke dalam paru-paru.

Kabut dari rokok elektrik mengandung partikel nikotin, perasa, dan zat lain yang tersuspensi di udara. Kamu menghirup partikel-partikel ini ke dalam mulut dari corong, di mana mereka masuk ke tenggorokan dan paru-paru.

Baca Juga: Viral Rokok di Baju Disebut Sebabkan Pneumonia pada Bayi, Ini Kata Dokter

Sebagian besar jenis rokok elektrik memiliki:

  • Kartrid, tangki, atau pod yang menampung cairan (dapat diisi ulang).
  • Elemen pemanas untuk mengubah cairan menjadi partikel yang dapat bernapas (aerosol, biasa disebut "uap").
  • Baterai untuk menyalakan elemen pemanas.
  • Tombol daya atau kontrol (beberapa diaktifkan oleh sensor saat Anda menarik napas).
  • Corong untuk menghirup aerosol.

Perbedaan Vaping dan Merokok

Vaping dan merokok sama-sama melibatkan menghirup nikotin dan zat lain ke dalam paru-paru. Rokok elektrik memanaskan cairan untuk membuat aerosol; rokok membakar tembakau, yang menghasilkan asap.

Apakah vape lebih buruk dari rokok?

Vaping sering dianggap lebih aman daripada merokok, tetapi vaping juga menyebabkan masalah kesehatan. Vaping dan merokok sama-sama membuat ketagihan dan membawa bahan kimia yang berpotensi berbahaya ke dalam tubuh.

Tingkat banyak bahan kimia ini lebih tinggi saat kamu membakar tembakau. 

Bahaya Vape

Bahaya vaping termasuk kerusakan paru-paru dan organ lainnya, masalah pernapasan, kecanduan, dan lainnya. Orang cenderung menganggap vaping sebagai "lebih aman" daripada merokok, tetapi itu tidak aman.

Baca Juga: Penyebab Angka Kasus Kanker Paru Tinggi di Indonesia, Rokok Jadi Masalah Utama

Berikut ini beberapa bahaya pengguanaan vape untuk kesehatan, seperti dikutip dari Cleveland Clinic:

1. Asma

Vaping dapat membuatmu lebih mungkin terkena asma dan kondisi paru-paru lainnya. Ini dapat memperburuk asma Anda yang ada.

2. Paru-paru Parut

Diacetyl, bahan kimia yang digunakan dalam beberapa perasa, dapat menyebabkan obliterans bronkiolitis ("paru-paru popcorn"). Bronchiolitis obliterans menyebabkan jaringan parut permanen di paru-paru.

3. Kerusakan Organ

Selain paru-paru, nikotin dan zat lain dalam e-liquid dapat melukai jantung dan otak. Kami tahu nikotin dapat merusak perkembangan otak, meningkatkan tekanan darah, dan mempersempit pembuluh darahmu.

4. EVALI (rokok elektrik, atau vaping, penggunaan produk terkait cedera paru-paru)

EVALI adalah kondisi paru-paru serius yang disebabkan oleh vaping. Ini menyebabkan kerusakan luas pada paru-paru  dan memberi gejala seperti batuk, sesak napas, dan nyeri dada. EVALI bisa berakibat fatal.

Baca Juga: Benarkah Vaping Bisa Sebabkan Kanker Paru? Begini Jawaban Dokter Spesialis

5. Kecanduan

Nikotin sangat adiktif. Itu menyebabkan perubahan di otak sehingga Anda menginginkan lebih banyak nikotin. Kamu mungkin tidak dapat berhenti vaping jika kamu ingin atau jika mulai menyebabkan masalah kesehatan. Bahkan e-liquid yang mengatakan bebas nikotin mengandung sedikit nikotin.

6. Merokok

Banyak orang mulai vaping dan akhirnya merokok, yang mengandung bahan kimia berbahaya dalam jumlah lebih tinggi.

7. Eksposur Bekas

Vaping tidak menghasilkan asap, tetapi orang-orang di sekitar terpapar nikotin dan bahan kimia lainnya saat kamu menggunakan vape.

8. Ledakan

Ada insiden baterai di perangkat vaping meledak dan menyebabkan cedera serius dan luka bakar.

9. Kanker 

Beberapa bahan dalam e-liquid diketahui menyebabkan kanker.

(*)

Punggung Sering Terasa Pegal? Coba Atasi dengan 3 Tips Mudah Ini