Mengenal Apa Itu Daddy Issue, Penyebab, Tanda, dan Cara Mengatasinya

Arintha Widya - Rabu, 1 Februari 2023
ilustrasi daddy issue
ilustrasi daddy issue

Parapuan.co - Kawan Puan pernah mendengar istilah daddy issue? Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan perempuan yang berkencan dengan laki-laki yang lebih tua.

Namun, benarkah daddy issue hanya persoalan tentang hubungan yang tidak biasa antara perempuan dengan laki-laki yang umurnya jauh lebih tua, bahkan seumuran dengan ayahnya sendiri?

Untuk mengetahui jawabannya, kamu harus tahu dulu apa itu daddy issue, penyebab seseorang mengalaminya, apa tanda-tandanya, dan bagaimana cara mengatasi masalah ini.

Agar tidak semakin penasaran, berikut uraian seputar definisi dari daddy issue hingga cara mengatasinya sebagaimana dikutip dari Very Well Mind!

Pengertian Daddy Issue

Istilah daddy issue sendiri rupanya tidak diketahui secara pasti dari mana asal-muasalnya.

Akan tetapi, ahli meyakini bahwa istilah tersebut bermula dari pemikiran Sigmund Freud mengenai father complex dalam teori psikoanalisisnya.

Sigmund Freud mendefinisikan father complex sebagai impuls bawah sadar yang terjadi karena hubungan negatif yang terjalin antara seseorang dengan ayahnya.

Setelah teori psikoanalisis Freud berkembang, muncullah tesis yang ditulis oleh David Ricardo Innis mengenai pengertian daddy issue.

Baca Juga: Merasa Lebih Baik dari Orang Lain? Bisa Jadi Kamu Alami Superiority Complex

David mengartikan daddy issue sebagai kurangnya keseimbangan emosional dan psikologis dan/atau depresi kinerja kognitis yang bersumber pada pengalaman terkait ketidakhadiran seorang ayah dalam hidup seseorang.

Awalnya, daddy issue hanya terbatas pada hubungan antara anak perempuan dan sang ayah, tetapi tidak menutup kemungkinan anak laki-laki juga mengalami masalah ini.

Penyebab Daddy Issue

Penyebab utama dari daddy issue adalah fatherlessness atau ketiadaan figur ayah.

Ketiadaan figur ayah di sini bukan hanya berarti bahwa anak tumbuh tanpa sosok ayah secara fisik, tetap juga bisa secara emosional.

Yaitu, di mana ayah tidak terlibat secara langsung dalam mengasuh dan mengasihi anak-anaknya.

Fatherlessness adalah di mana ada jarak yang memisahkan antara ayah dengan anak.

Tanda-Tanda Daddy Issue

Ada sejumlah tanda yang menunjukkan seseorang mungkin memiliki masalah daddy issue, antara lain:

Baca Juga: Banyak Tanya saat Kecil, Ini Pola Asuh yang Membuat BJ Habibie Jenius

- Hanya tertarik pada pria yang lebih tua.

- Membutuhkan jaminan konstan dari pasangan.

- Mengalami tanda-tanda kecemasan seperti mudah cemburu, kodependen (pola hubungan yang tidak seimbang), dan overprotektif.

- Memiliki rasa takut sendirian, kadang sampai lebih suka berada dalam hubungan yang tidak sehat daripada tidak menjalin hubungan sama sekali.

- Terlibat dalam perilaku hiperseksual atau berisiko sebagai cara untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta.

- Mengalami ketakutan yang besar akan kerentanan meskipun merasakan kebutuhan akan kepastian dan kasih sayang.

- Memiliki masalah kepercayaan yang membuat sulit untuk terbuka kepada pasangan, sehingga ada rasa tidak aman dan kecemasan yang lebih dalam.

- Berjuang untuk membangun dan mempertahankan batasan yang sehat dalam hubungan.

- Mengidealkan pasangan dan menjadi orang yang menyenangkan untuk memastikan mereka bahagia.

Baca Juga: Perlu Tahu, 3 Hal yang Membuat Kehidupan Pernikahan Lebih Bahagia

Cara Mengatasi Daddy Issue

Untuk mengatasi masalah daddy issue, berikut hal-hal yang bisa kamu coba lakukan:

1. Mengenali

Ketika kebutuhan anak-anak tidak terpenuhi, mereka mulai percaya bahwa dirinya tidak layak mendapatkan cinta, perhatian, kasih sayang, atau apa pun yang dibutuhkan hingga dewasa.

Kenali kebutuhanmu dan komunikasikan dengan ayah untuk menegaskan kembali keyakinan bahwa ayah masih sangat mencintai dan mengasihimu seperti saat masih kanak-kanak.

2. Meratapi

Biarkan dirimu merasakan sakitnya hubungan negatif dengan ayah walau harus sampai meratapinya.

Menurut terapis hubungan dan seks Caitlin Cantor, meratapi dengan melibatkan kemarahan dan kesedihan adalah bagian dari proses penyembuhan dari luka batinmu.

3. Mempelajari

Setelah mengenali bagaimana keyakinan yang terbentuk selama masa kanak-kanak memengaruhi hubungan saat ini, kamu dapat menggantinya dengan yang baru dan lebih sehat.

Belajarlah menyadari bahwa "jarak" yang tercipta antara kamu dan orang yang kamu sayangi mungkin bukan disebabkan olehmu.

Untuk itu, jangan pernah merasa bersalah, apalagi merasa tidak layak untuk dikasihi orang lain.

Nah, itulah beberapa informasi mengenai daddy issue, mulai dari definisi hingga cara mengatasinya.

Semoga informasi di atas berguna dan menambah wawasanmu ya, Kawan Puan!

Baca Juga: 3 Tanda Kamu Perlu Belajar Keterampilan Komunikasi yang Lebih Sehat

(*)

Sumber: Very Well Mind
Penulis:
Editor: Linda Fitria