Ahli Gizi Ungkap Pentingnya Perempuan Cegah Potensi Stunting dari Remaja

Alessandra Langit - Jumat, 27 Januari 2023
dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dalam konferensi pers
dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dalam konferensi pers PARAPUAN/Alessandra Langit

Parapuan.co - Kawan Puan, stunting kini menjadi masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Menurut World Health Organization, stunting sendiri merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Gangguan tersebut disebabkan oleh kekurangan kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Stunting ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak yang berada di bawah standar.

Masalah stunting ini tentu membuat banyak orang tua resah dan menjaga gizi anaknya sedini mungkin.

Namun, jarang diketahui, perempuan ternyata dapat mencegah potensi stunting sedari remaja, lho.

Hal itu disampaikan langsung oleh dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dalam konferensi pers "Semakin Dekat dengan Generasi Indonesia Emas Melalui #KebaikanIsiPiringku dan Program Kampung Keluarga Berkualitas" pada Jumat (27/1/2023).

"Proses (stunting) terjadi jauh sebelum anak lahir, jauh sebelum ibu hamil," ungkap dr. Diana Felicia Suganda.

Nah, dr. Diana mengatakan bahwa potensi stunting bisa terjadi sejak anak perempuan menginjak usia remaja.

Baca Juga: Ibu Wajib Tahu 5 Cara Mencegah Stunting yang Efektif, Apa Saja?

Maka, saat remaja, perempuan harus memenuhi kebutuhan zat besi karena gizi yang dikonsumsi perempuan di usia remaja menentukan kehamilannya.

"Anak remaja perempuan harus diatur gizi agar siap mengandung dan menyusui," kata dr. Diana.

"Dari 12 sampai 14 tahun, kita harus tambahkan zat besi dalam pemenuhan gizi remaja perempuan," lanjutnya.

Menurut dr. Diana, stunting juga bisa dicegah dengan memenuhi makanan berkualitas bagi remaja perempuan hingga dewasa dan memutuskan untuk hamil.

"Jangan pakai mindset makan yang penting kenyang, makan dengan porsi berkualitas," jelas dr. Diana.

Tak hanya saat remaja, setelah menginjak dewasa dan memutuskan untuk hamil, perempuan harus memenuhi kebutuhan zat gizi.

Setelah itu, saat mengandung dan memberikan ASI eksklusif, perempuan juga harus menjaga gizi yang masuk dalam tubuhnya.

"Kemudian saat ASI eksklusif, makanan ibu juga harus diperhatikan," kata dr. Diana.

"Saat MPASI, baru harus diperhatikan makanan apa yang baik untuk anak, yang mereka mau dan suka," lanjutnya.

Kawan Puan, pencegahan stunting ternyata bisa dilakukan sedini mungkin dan selama siklus pertumbuhan perempuan.

Nah, bagi Kawan Puan remaja perempuan atau yang memiliki anak remaja perempuan, kamu bisa mulai memenuhi kebutuhan zat besi.

Zat besi bisa Kawan Puan dapatkan dari daging merah, jeroan, kerang, dan kacang-kacangan.

Baca Juga: Pendek Tidak Selalu Stunting, Ahli Ungkap Soal Kekurangan Gizi

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa