Dr.  Firman Kurniawan S.

Pemerhati budaya dan komunikasi digital, pendiri LITEROS.org, dan penulis buku Digital Dilemma

Perempuan dan Konstruksi Sosial yang Meredupkan Perannya, Harus Apa?

Dr. Firman Kurniawan S. Sabtu, 24 Desember 2022
Ada banyak konstruksi sosial yang melekat pada perempuan. Banyak di antaranya yang merugikan. Bagaimana cara mengatasinya?
Ada banyak konstruksi sosial yang melekat pada perempuan. Banyak di antaranya yang merugikan. Bagaimana cara mengatasinya? Rudzhan Nagiev

Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.

Mengikuti latar belakang sejarah ini, Hari Ibu di Indonesia lebih tepat diterjemahkan sebagai Women’s Day, Hari Perempuan.

Ini dibanding Mother’s Day, yang lazim diperingati di negara-negara Amerika, Eropa maupun Australia, sebagai Hari Ibu. Sebuah bentuk penghormatan kepada Ibu.

Ini refleksi yang relevan di Hari Ibu.

Terlahir dengan jenis kelamin perempuan adalah realitas biologis.

Ini sering disebut hasil kuasa semesta. Tak bisa ditawar, tak bisa ditolak, hampir tak bisa diubah.

Namun bergender perempuan, adalah hasil konstruksi sosial. Kuasa laki-laki sering terlibat dalam prosesnya.

Ini sifatnya tak mutlak: bisa dinegosiasikan, ditolak, bahkan diubah kehadirannya. Hanya saja wujudnya samar.

Bersembunyi seakan kebenaran, yang kehadirannya sering tak dikenali.

Baca Juga: Potret Perempuan dalam Realitas Wakanda pada Sekuel Black Panther

@cerita_parapuan Selamat Hari Ibu! Kalau menurut kamu, Ibu yang baik itu yang seperti apa sih, Kawan Puan? #ceritaparapuan #hariibu #womenempowerment #fyp #fypシ ♬ As it was koploisme remix - ???????????????????? ???????? ????????

Membicarakan perempuan yang dikaitkan dengan konstruksi sosial, relevan dalam konteks relasi antar gender, di dunia yang patriarkis.