Dr.  Firman Kurniawan S.

Pemerhati budaya dan komunikasi digital, pendiri LITEROS.org, dan penulis buku Digital Dilemma

Alasan Perempuan Lebih Sering Menangis: Beda Orientasi Antar Gender

Dr. Firman Kurniawan S. Minggu, 18 Desember 2022
Ada perbedaan orientasi dalam mengekspresikan emosi antara laki-laki dan perempuan, termasuk soal menangis.
Ada perbedaan orientasi dalam mengekspresikan emosi antara laki-laki dan perempuan, termasuk soal menangis. Flash vector

Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.

Yang kita perlu tahu, Kawan Puan: Beda orientasi itu sama sekali tak menggambarkan benar-salah, tinggi-rendah, kuat-lemah.

Perbedaannya hanya dalam pilihan penggunaan bahasa sebagai pengungkap isi pikiran. Sepenuhnya didasari beda gender.

Namun kesalahpahaman antar gender, sering bermula dari beda orientasi ini.

Baca Juga: Mitos dan Aspek Struktural: Kesenjangan Gender dari Hulu hingga Hilir

Deborah Tannen, 1990, melalui buku yang ditulisnya, You Just Don't Understand, mengungkapkan perbedaan itu dalam istilah “genderlect”.

Secara ringkas genderlect dapat diberi pengertian sebagai perbedaan penggunaan bahasa yang didasari perbedaan gender dalam berkomunikasi.

Buku tulisan Tannen ini merupakan bagian dari karya yang ditulisnya sebagai akademisi.

Ini terkait dengan kedudukannya sebagai Guru Besar di bidang Sosiolinguistik, di Universitas Georgetown, Washington, Amerika Serikat.

Sebagai catatan, sosiolinguistik adalah pengetahuan tentang bahasa dan penggunaannya, yang dikaitkan dengan konteks sosial tertentu.