Parapuan.co – Kawan Puan, apakah kamu pernah mengalami birthday blues? Seperti namanya, birthday blues merupakan perasaan sedih menjelang hari ulang tahun.
Selain itu perasaan yang juga disebut sebagai birthday depression ini juga akan membuat seseorang tidak tertarik untuk merayakan ulang tahunnya.
Dikutip dari Very Well Mind via PARAPUAN, birthday blues tidak hanya membuat orang sedih tapi juga rendah diri karena terfokus pada masa lampau, sebab belum merasa belum mencapai hal yang dituju.
Tak hanya menjelang dan di hari ulang tahun, birthday blues juga bisa dirasakan beberapa hari setelahnya.
Apa Saja Penyebab Birthday Blues?
Masih dikutip dari sumber yang sama, birthday blues sendiri dapat disebabkan oleh suatu kondisi antara lain:
- Depresi,
- Kecemasan,
- Takut menjadi tua,
- Sejarah drama keluarga pada hari ulang tahun selama masa kanak-kanak.
Baca Juga: Mengenal Birthday Blues, Kesedihan Jelang Hari Ulang Tahun dan Cara Mengatasinya
Tanda Birthday Blues
Kawan Puan, seseorang yang mengalami birthday blues mungkin akan mengalami tanda-tanda seperti:
- Perubahan suasana hati yang bertahan dan berlangsung selama beberapa hari di sekitar hari ulang tahun.
- Merasa lebih rendah diri atau sedih dari biasanya.
- Menangis lebih sering dari biasanya.
- Merenungkan masa lalu dan tujuan yang belum tercapai.
- Stres merenungkan berapa banyak waktu yang tersisa untuk hidup.
- Tidak memiliki banyak energi atau motivasi untuk melakukan sesuatu.
- Perubahan dalam tidur.
- Perubahan nafsu makan.
- Kesulitan fokus atau berkonsentrasi.
- Sakit atau nyeri fisik.
- Ingin menghindari hari ulang tahun.
- Tidak tertarik untuk merayakan ulang tahun .
- Keinginan untuk mengisolasi diri sendiri.
Kawan Puan, perasaan birthday blues sebenarnya bisa diatasi, yakni dengan merasakan emosi yang dirasakan.
Lalu kamu juga bisa berlatih mindfulness dan merayakan ulang tahunmu sesuai dengan yang kamu inginkan.
Selain itu Kawan Puan juga bisa berbagi perasaan sedih tersebut pada orang-orang terdekat untuk mengurangi beban di hatimu.
Baca Juga: Afina Syifa Bagikan Kisah Mengedukasi Orang Tua soal Gangguan Kesehatan Mental
(*)