Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Generasi Muda, Masalah Kesehatan Jiwa yang Kompleks

Maharani Kusuma Daruwati - Jumat, 2 Desember 2022
Masalah kesehatan mental generasi muda
Masalah kesehatan mental generasi muda Phira Phonruewiangphing

“Di tengah masyarakat saat ini, ada kesadaran yang meningkat akan pentingnya membantu generasi muda membangun ketahanan mental dan mengatasi tantangan dunia. Diperlukan upaya dari kita sebagai individu sekaligus bagian dari suatu komunitas sosial untuk memperdalam nilai dan komitmen terhadap kesehatan mental.

"Kami yakin, peran kolaboratif Traveloka bersama AKAR akan memperkuat edukasi mengenai pentingnya kesadaran untuk menjaga kesehatan mental, serta memberikan dukungan berbasis komunitas melalui jaringan layanan dan teknologi yang dapat diakses, terjangkau, dan berkualitas,” ungkap Shirley Lesmana, Chief Marketing Officer Traveloka, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN.

Mempromosikan dan menjaga kesehatan mental remaja dan dewasa muda membawa manfaat tidak hanya untuk kesehatan mereka, namun juga untuk ekonomi dan masyarakat.

Shirley lebih lanjut mengatakan keberadaan dewasa muda yang sehat akan membawa kontribusi yang besar terhadap kualitas tenaga kerja Indonesia, keluarga, komunitas dan masyarakat secara umum.

Menurut WHO, separuh dari gangguan mental bermula pada umur 14, namun banyak kasus yang terjadi tidak terdeteksi dan tanpa tindakan.

Berbagai faktor ditengarai sebagai pemicu masalah keseimbangan kesehatan mental ini; di antaranya tekanan dalam pekerjaan, masalah keluarga, pendidikan, dan kehidupan sosial.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO mencatat pada 2019 sebanyak hampir satu miliar penduduk dunia mengalami gangguan kesehatan mental. Angka ini meningkat secara signifikan pada masa pandemi Covid-19.

Di Indonesia, hasil penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia pada tahun 2021 menemukan bahwa mayoritas remaja dan dewasa muda berusia 16 -24 tahun memasuki periode kritis kesehatan mental.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Melakukan Trauma Dumping, Tak Peduli Waktu Curhat