Dr.  Firman Kurniawan S.

Pemerhati budaya dan komunikasi digital, pendiri LITEROS.org, dan penulis buku Digital Dilemma

Cara Perempuan Menepis Ketakutan yang Ditebarkan Media Sosial

Dr. Firman Kurniawan S. Kamis, 27 Oktober 2022
Saat unggahan media sosial menimbulkan ketakutan, teror, apa yang perempuan bisa lakukan untuk mengatasinya?
Saat unggahan media sosial menimbulkan ketakutan, teror, apa yang perempuan bisa lakukan untuk mengatasinya? PonyWang

Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.

Parapuan.co - Masyarakat hari ini hidup dalam normalisasi keadaan tak ideal. Rasa khawatir, takut, dan terancam, berbagi ruang dengan rutinitas hidup.

Ini tak bisa ditolak, walau hadir berwajah teror. Keadaan tak ideal, diterima sebagaimana rutinitas lainnya.

Salah satu pemicunya, unggahan media sosial. Informasi yang dikonsumsi berulang-ulang dan cenderung dalam jumlah yang kian berlipat.

Sedangkan normalisasi, terjadi dari keadaan tak normal yang diserap mental perlahan-lahan dan ditelan sebagai kelaziman. Kehadirannya tanpa sadar, dianggap normal. Tentu akibat kurang telaah.

Ini karena pengaruhnya yang berulang, terselip bersama unggahan lain yang menarik dan dalam jumlah yang terus meningkat. Kurang waktu untuk menelaahnya secara seksama.

Namun ketika kesadaran terjaga, kelaziman itu berubah jadi teror. Bahkan mampu menggerus kesehatan mental.

Rentetan Berita Teror

Minggu ini ruang pemberitaan media massa maupun unggahan media sosial, dicekam maraknya kasus gagal ginjal akut.

Penderitanya berusia balita dan anak-anak. Penyebabnya baru terkuak, namun dampaknya nyata.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER WELLNESS: Gejala Subvarian Omicron XBB yang Sudah Masuk Indonesia hingga Tips Mencegah Gagal Ginjal Akut