Pengalaman 2 UMKM yang Terpilih sebagai Official Merchandise G20

Firdhayanti - Senin, 14 November 2022
Produk official merchandise G20.
Produk official merchandise G20. EthneeQ via Kompas

Parapuan.co - Perhelatan G20 di Indonesia kali ini memiliki dampak pada berbagai sektor, salah satunya adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)

Sekitar 20 UMKM menjadi official merchanidse KTT G20 yang dihelat di Bali pada 15-16 November 2022.

Berbagai UMKM ini sendiri ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) setelah sebelumnya dikurasi dari 1.024 UMKM. 

Proses kurasi tersebut dilakukan Kemenkop UKM bersama Smesco dan terdiri dari UMKM sektor kerajinan (ekonomi kreatif), fashion, makanan, kosmetik, hingga wellness.

Adapun dua di antara UMKM tersebut adalah EthneeQ dari PT Lima Menara Sejahtera dan Faber Instrument Indonesia.

Produk dompet mini Garjita dari EthneeQ akan menjadi official merchandise perhelatan KTT G20. 

Produknya sendiri menggunakan kain goni atau jute yang dipadukan dengan kain endek khas Bali. 

Mulanya, EthneeQ memulai kegiatan usaha di akhir tahun 2019. 

Saat itu, ia hanya menjual produk yang sesuai dengan pesanan pembeli. 

Baca Juga: Mengenal Hook Point, Strategi Membuat Iklan agar Bisnis Makin Dilirik

Namun, saat pandemi melanda, Garjita melihat keresahan tim EthneeQ terhadap penenun kain endek di Klungkung, Bali yang terkena dampak. 

Kemudian EthneeQ membuka tangan untuk berkolaborasi dan mengampanyekan kain endek khas Pulau Dewata.

Pada Januari 2020 EthneeQ meluncurkan produk perdananya Akusara, sebuah tas berbahan goni dengan ornamen ukiran pada material kulit.

Kata Akusara sendiri memiliki arti kesuksesan lho, Kawan Puan. 

Sejak meluncurkan produk tersebut, EthneeQ pun berfokus di bidang fashion bag dan bergabung dalam program inkubasi bisnis oleh Kementerian Perindustrian.

“Pikiran kami bisnis enggak mungkin langsung divalidasi pasar secepat itu. Dan perkiraan kami selama setahun lebih berbenah dan menyiapkan segala hal, hingga 2021 baru kami serius berjualan,” ungkap Co Founder EthneeQ, Nadia Aqmarina dalam Kompas.com.

Tak langsung melakukan proses produksi, EthneeQ justru melakukan kegiatan pemberdayaan pada Maret 2021. 

Lantas, UMKM ini pun melatih 25 penjahit yang merupakan para ibu rumah tangga yang tergabung dalam komunitas Bali Loves Handmade.

Para ibu rumah tangga inilah yang memproduksi produk official merchandise untuk G20, Kawan Puan. 

Baca Juga: Apa Itu G20? Awal Dibentuk, Negara Anggota, hingga Isu yang Dibahas

Selain EthneeQ, produk Faber Instrument Indonesia juga menjadi merchandise

Memulai produksi tahun 2013, Faber Instrument Indonesia adalah UMKM pengolah limbah kayu.

Produk pertamanya adalah gitar akustik dan cajon. Namun, UMKM ini kini lebih dikenal dengan produk radio kayunya yang khas. 

CEO dan Founder Faver Instrument Indonesia, Helmi Suana Permanahadi pun menceritakan pengalamannya hingga lolos proses kurasi. 

“Saya menawarkan dengan 15 desain radio, hingga Smesco dikurasi kembali menjadi empat model yang memang sama dengan best seller kami,” kata Helmi. 

Adapun empat produk radio kayu itu adalah model Gede Pangrango, Wijaya Kusuma, Joglo, dan Cipanas.

Nama produk-produknya ternyata terinspirasi dari Cianjur yang menjadi kampung halaman Helmi. 

Selain itu, Helmi berharap nama-nama produknya dapat mempromosikan potensi wisata di Kabupaten Cianjur.

“Mereka itu lebih bangga dengan kota tetangga, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Bandung. Padahal di situ (Cianjur) banyak. Makanya saya ada di sini untuk membangun ekosistem dan inovasi,” kata Helmi. 

Baca Juga: Sempat Jadi Lokasi G20, Tengok Keindahan Pulau Belitung yang Memesona

Dalam gelaran Ina Craft 2020, Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil jika produk radio kayu layak menjadi suvenir G20.

Produk Faber Instrument pun terpilih menjadi 20 UMKM penyedia suvenir G20. 

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria