5 Aturan Penting dalam Mengkritik Anak yang Orang Tua Perlu Tahu

Arintha Widya - Selasa, 18 Oktober 2022
aturan dalam mengkritik anak
aturan dalam mengkritik anak freepik.com

Parapuan.co - Kawan Puan, sebagai orang tua mungkin kamu akan merasa kesal jika anak melakukan kesalahan.

Bahkan, tak jarang orang tua marah dan kecewa ketika anak gagal melakukan sesuatu.

Kekecewaan itu terkadang membuat para orang tua mengkritik anak, hingga terkadang tidak mempedulikan perasaan mereka.

Padahal, ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk mengkritik anak tanpa membuatnya sakit hati dan sedih.

Seperti apa? Berikut beberapa aturan penting dalam mengkritik anak sebagaimana mengutip iMom!

1. Berikan Arahan yang Jelas

Saat mengkritik anak, selesaikan dulu masalah dengan tenang tanpa perlu berteriak dan berikan arahan yang jelas.

Misalnya anak tidak sengaja menumpahkan kopimu yang kemudian mengenai laptop, katakan ini:

"Nak, ibu sudah memberi tahu sebelumnya supaya tidak bermain-main di dekat laptop ibu, kan? Kalau bermain di teras saja, ya."

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Short Temper, Tanda dan Dampak yang Ditimbulkan

2. Jangan Menyerang Pribadi Anak

Ketika kita sedang sangat frustrasi, mungkin dapat merasakan dorongan untuk memberi label pada anak-anak.

Misalnya seperti mengatai, "Kamu sangat lambat! Ayo cepat, kita bisa terlambat!"

Sikap seperti ini salah loh, Kawan Puan. Hindari menyerang pribadi anak, tapi tegurlah kesalahannya.

Kamu bisa mengatakan, "Ambil sepatumu apapun yang kamu butuhkan. Ibu tunggu di mobil."

Dengan begitu, anak yang merasa kamu menunggunya akan cepat-cepat mengambil barang-barang yang dibutuhkan dan menyusulmu.

3. Tetap Berada di Masa Sekarang

Aturan ketiga, yaitu hindari mengungkit masa lalu dan memprediksi masa depan. Tetaplah berada di masa sekarang.

Hindari mengkritik dengan mengatakan, "Bagaimana ibu bisa percaya kamu akan membersihkan kamar tanpa diawasi? Kemarin saja kamarmu masih berantakan."

Baca Juga: Jangan Ikut Marah, Ini 5 Cara Orang Tua Bersikap saat Anak Dimarahi Orang Lain

Mengatakan hal semacam itu tidak akan membuat anak berubah di masa mendatang.

Kamu bisa memberikan mereka kepercayaan dan menyarankan untuk merapikan kamar dengan lebih baik lagi.

4. Selesaikan Masalahnya

Bahkan jika kamu mengkritik apa yang tidak dilakukan anak dengan baik, selalu libatkan mereka dalam pemecahan masalah.

Ajak anak duduk bersama dan beri tahu ia mengenai harapanmu dan konsekuensi yang akan diterima jika tidak mengerjakan tugas sesuai harapan tersebut.

Namun, ingat pula untuk membawanya ke dalam pemecahan masalah dan mendengarkan ide-idenya.

5. Hindari Sarkasme atau Ejekan

Psikolog anak Dr. Haim Ginott menjelaskan, "Tidak ada tempat untuk komentar pedas dalam percakapan antara orang tua dan anak-anak."

Maka itu, ia menggarisbawahi bahwa apapun yang kamu katakan pada anak, hindari sarkasme atau kata-kata yang mengecek.

Sarkasme bisa membangkitkan kebencian dan memprovokasi anak untuk mencontoh apa yang kamu katakan pada mereka.

Jadi, intinya mengkritik anak juga mesti dilakukan tanpa menghakimi ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Belajar Tenang dari Jennifer Bachdim, Akui Tak Pernah Marah pada Anak-anaknya

(*)

Sumber: iMom
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara