Apakah Prokrastinasi Termasuk Gangguan Kesehatan Mental? Ini Ulasannya

Anna Maria Anggita - Senin, 3 Oktober 2022
Prokrastinasi, gangguan kesehatan mental atau tidak?
Prokrastinasi, gangguan kesehatan mental atau tidak? Christian Horz

Parapuan.co - Prokrastinasi atau menunda-nunda pekerjaan itu tindakan yang buruk dan merugikan diri sendiri.

Perlu diketahui pula, prokrastinasi memang bukan masalah kesehatan mental, tapi memiliki kaitan erat.

Lantas, apa hubungan prokrastinasi dan gangguan mental?

Dilansir dari McLean Hospital, ada sebuah studi yang menghubungkan prokrastinasi dan gangguan mental yakni Procrastination and mental health coping: A brief report related to students.

Penelitian mengungkap pola perilaku menunda-nunda atau prokrastinasi dikaitkan dengan kondisi mental, antara lain:

- Depresi

- Kecemasan

- Harga diri rendah.

Bukan hanya itu saja, American Psychological Association menuliskan prokrastinasi juga berkaitan dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan gangguan obsesif kompulsif (OCD).

Baca Juga: 5 Tips Olahraga bagi Lansia, Pilih Aktivitas yang Aman untuk Sendi

 

 Berikut ini penjelasan lebih lengkap antara masalah mental yang dikaitkan dengan prokrastinasi. Simak, ya!

Prokrastinasi dan Depresi

Orang dengan depresi cenderung memiliki pikiran negatif dan ragu terhadap diri sendiri.

Maksudnya, pengidap depresi itu lebih cenderung berjuang dengan harga diri yang rendah dan percaya bahwa mereka tidak dapat melakukan tugas yang ada.

Orang yang menderita depresi mugkin terlalu berpikir tentang masa lalu, dan kurang menyayangi diri sendiri, sehingga siklus prokrastinasi pun bisa berlanjut.

Perlu diketahui, orang depresi itu cenderung memiliki energi yang rendah dan kesulitan memotivasi diri sendiri pula.

Prokrastinasi dan Kecemasan

Kawan Puan, kamu harus tahu kalau menghindari tugas karena takut akan hasil yang tidak menyenangkan adalah tanda kecemasan.

Baca Juga: Hari Tanpa Kekerasan Internasional, Ini Bahaya Kekerasan Fisik terhadap Perempuan

Misalnya, ketika orang takut akan suatu hasil, mereka mungkin menunda mempelajari atau menghindari mengerjakan ujian sama sekali.

Orang dengan kecemasan mungkin juga berjuang dengan perfeksionisme.

Selain itu, pengidap kecemasan dapat memiliki kecenderungan untuk merasa kewalahan, yang dapat membuat sulit untuk memulai tugas sama sekali.

Bahkan ketika merasa mendapat informasi yang berlebihan,  mereka mungkin sulit untuk mengetahui harus memulai dari mana.

Prokrastinasi dan ADHD

Orang ADHD itu kesulitan mengatur fokusnya dan dapat dengan mudah terganggu.

Pasalnya, mereka berjuang dengan pengendalian diri, di mana berbagai faktor tersebut yang membuat pengidap ADHD merasa susah untuk menyelesaikan tugasnya.

Ada pula gejala lain dari ADHD yakni hipersifikasi yang menyebabkan prokrastinasi.

Kondisi tersebut membuat pengidap ADHD menghindari tanggung jawab yang kurang menarik karena mereka asyik dengan aktivitasnya sendiri.

Saking asyiknya mungkin pengidap ADHD lupa waktu atau kehilangan kesadaran akan lingkungan mereka.

Nah Kawan Puan, dapat dimengerti ya, sekarang, kalau prokrastinasi itu bukan masalah mental, akan tetapi berkaitan erat dengan gangguan mental.

Dikarenakan prokrastinasi berkaitan dengan masalah mental, tidak ada salahnya bagi orang yang merasa dirinya suka menunda-nunda ke profesional kesehatan mental.

Baca Juga: Jadi Penyintas Bipolar dan ADHD, Afina Syifa Ungkap Tantangan yang Dialaminya

(*)

Sumber: American Psychological Association,McLean Hospital
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania