Produk ABC Ditarik dari Singapura, Ternyata Bukan Karena Alasan Food Safety

Citra Narada Putri - Rabu, 21 September 2022
Produk Kecap Manis ABC.
Produk Kecap Manis ABC. Dok. PARAPUAN/Citra Narada

Jaminan Produksi dengan Proses Transparan 

Di sisi lain, PT Heinz ABC Indonesia mengaku bahwa produksi semua produk ABC melalui kontrol kualitas dan keamanan pangan yang ketat. 

Hal tersebut disampaikan oleh Emerensiana Adi Dhae, Quality Technical Service Lead Kraft Heinz Indonesia—Papua Nugini, dalam acara yang sama. 

“Dalam rangkaian sistem kontrol kualitas dan keamanan pangan, PT Heinz ABC Indonesia menerapkan sistem standarisasi yang berlapis," ujar Emerensiana. 

Mulai dari Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), yang dipersyaratkan oleh BPOM RI sebagai otoritas pengawas keamanan pangan olahan di Indonesia, sistem manajemen keamanan pangan dunia, (ISO 22000: 2018 dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), serta sistem standar internal dari The Kraft Heinz Company

“Terkait alergen, kami memiliki Global Food Allergen Policy yang menjadi acuan dalam pemilihan material, formulasi, termasuk aturan pencantuman bahan baku, nilai gizi, serta kandungan alergen pada label kemasan," jelas Emerensiana lagi. 

Ia memaparkan bahwa penerapan kebijakan ini menjadi hal penting untuk memastikan seluruh produk ABC diproduksi dengan proses yang benar dan seluruh bahan pangan yang digunakan juga terkomunikasikan secara transparan kepada konsumen.

Apa yang disampaikan oleh Emerensiana juga sejalan dengan Indra Ishak, Head of R&D, Kraft Heinz Indonesia–Papua Nugini.

“PT Heinz ABC Indonesia selalu berkomitmen untuk memastikan semua bahan bahan baku serta bahan tambahan pangan (BTP) yang digunakan pada semua produk kami sesuai dengan regulasi yang berlaku yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang,” ujar Indra.

Baca Juga: 4 Manfaat Serat Pangan untuk Kesehatan Saluran Pencernaan Menurut Dokter Gizi

Apakah Bahan Tambahan Pangan Aman?

Untuk diketahui pula, bahwa BTP adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.

Sebagai contoh, penggunaan BTP bertujuan untuk mengawetkan pangan, memberikan warna, mencegah tengik, dan meningkatkan rasa (kualitas pangan).

"Penggunaan BTP yang tepat sesuai takaran batas aman akan memberikan manfaat teknologi terhadap kualitas pangan sebagaimana diatur oleh Peraturan BPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan," ujar Prof. Dr. Ir. Hardinsyah MS, ahli gizi dan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia.

Namun Prof. Hardi juga mengingatkan kepada semua orang untuk lebih memerhatikan label kemasan pada setiap produk yang akan dikonsumsi. 

Ia pun memberi tahu cara mudah mengenali produk pangan olahan dengan cara cek 'KLIK'.

- Periksa (K) kemasan produk dalam kondisi baik.

- Baca informasi produk yang tertera pada (L) label.

- Pastikan memiliki (I) izin edar dari BPOM RI, dan

- Pastikan belum melewati tanggal (K) kedaluwarsa.

(*)

 Baca Juga: Chef Degan Ungkap Uni Eropa Miliki Kualitas Bahan Pangan yang Baik