Viral di Medsos, Wagub Jabar Usulkan Poligami dan Menikah untuk Cegah HIV/AIDS

Alessandra Langit - Selasa, 30 Agustus 2022
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA

Parapuan.co - Kawan Puan, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhaul Ulum kini viral di media sosial.

Wagub Jabar ini baru saja menyampaikan usulnya untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung.

Melansir Kompas.commenurut Wagub Jabar, cara mencegah HIV/AIDS adalah dengan menikah dan melakukan poligami.

Bagi Uu, menikah dan berpoligami akan menjauhkan masyarakat dari perbuatan zina yang membawa banyak penyakit termasuk HIV/AIDS.

Usulan tersebut sontak menghebohkan netizen di media sosial dan menjadi polemik tersendiri.

Banyak netizen yang tidak setuju dan menentang usulan dari Wakil Gubernur tersebut.

Data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung menyatakan bahwa ada 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021.

Dari angka tersebut, sebanyak 11 persen di antaranya adalah ibu rumah tangga (IRT).

KPA juga menemukan bahwa salah satu pemicu penyebaran HIV/AIDS adalah suami yang melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dengan pekerja seks.

Baca Juga: Angka Kasus Tinggi, Ini Upaya Pemerintah Kota Bandung Cegah Penularan HIV/AIDS

  

Selain itu, data tersebut juga menunjukkan bahwa 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa.

Berdasarkan data penyebab HIV/AIDS tersebut, Uu menyarankan poligami dan menikah muda sebagai solusi untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

"Daripada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak?" kata Uu.

"Makanya daripada ibu kena (HIV/ AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami," lanjutnya.

Uu mengetahui bahwa poligami seringkali menuai pro kontra, namun ia mengatakan bahwa poligami adalah hal yang manusiawi dan fitrah.

Di lain sisi, Uu juga memberikan saran kepada keluarga untuk mendukung anak-anaknya yang ingin menikah.

Hal itu untuk mencegah hubungan seksual di luar ikatan suami istri.

"Saya berharap kepada anak-anak muda kalau kebelet, kawin saja, orangtua memberikan dukungan, jangan dihalang-halang, kalau dihalang semacam itu, khawatir lebih parah lagi (dampaknya)," kata Uu.

Uu menjelaskan bahwa menikah belum tentu menghancurkan masa depan anak muda muda di Jawa Barat.

Baca Juga: Dinkes Jabar Ungkap Penyebab Angka Penularan HIV/AIDS di Bandung Tinggi

Menurut Uu, menikah juga bisa dilakukan walau anak muda masih berada di bangku kuliah atau sedang mencari kerja.

"Nikah muda juga belum tentu sengsara, berantakan, apalagi kalau nikahnya niatnya ibadah," ungkap Uu.

"Sekalipun sedang kuliah, atau belum dapat kerja atau lainnya kalau sudah kebelet ya bagaimana," sambungnya.

Selain kedua usulan tersebut, Uus menyarankan peningkatan sosialisasi dan pendidikan seks kepada generasi muda.

Generasi muda yang berbekal pendidikan seks diharapkan lebih punya kesadaran soal bahaya HIV/AIDS.

"Nah, menurut saya di samping harus ada pemahaman tentang bahaya HIV/AIDS, kemudian juga tentang pendidikan seks terhadap masyarakat," kata Uu.

"Juga penyuluhan dari pemerintah tentang HIV/AIDS, masyarakat sendiri harus mempunyai keberanian untuk bersikap," imbuhnya.

Ada banyak poin dari pernyataan Uu ini yang dinilai netizen kurang tepat dan menyebabkan pro kontra.

Usulan dari Wagub Jabar hingga kini masih menjadi diskusi panjang netizen di media sosial.

Baca Juga: Dinkes Jabar Ungkap Penyebab Angka Penularan HIV/AIDS di Bandung Tinggi

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh