Kasus Kekerasan Seksual di Kampus Masih Tinggi, Rektor UGM Jelaskan Langkah Penanganan

Rizka Rachmania - Diperbaharui Senin, 28 November 2022
Rektor UGM, Ova Emilia, sampaikan upaya menekan tindak kekerasan seksual di kampus saat Press Conference ICIFPRH 2022, Selasa, (23/8/2022).
Rektor UGM, Ova Emilia, sampaikan upaya menekan tindak kekerasan seksual di kampus saat Press Conference ICIFPRH 2022, Selasa, (23/8/2022). Dok. RUTGERS Indonesia

Parapuan.co - Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed, Sp.OG (K), Ph. D, rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan langkah penanganan yang ditempuh oleh UGM dalam mengatasi kekerasan seksual di kampus.

Ova Emilia menyampaikan langkah UGM menangani kasus kekerasan seksual di kampus itu pada saat konferensi pers International Conference On Indonesia Family Planning and Reproductive Health 2022 (ICIFPRH 2022) di Yogyakarta pada bulan Agustus 2022.

Dalam sesi Press Conference International Conference On Indonesia Family Planning and Reproductive Health 2022 (ICIFPRH 2022), Ova Emilia menuturkan upaya UGM dalam hal menangani kasus kekerasan seksual di kampus.

Menurut Ova, UGM telah menerapkan sebuah program yang dikhususkan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di kampus.

UGM sendiri sudah mendeklarasikan dirinya sebagai kampus yang bebas dari adanya tindak kekerasan atau zero tolerance for violence.

Langkah-langkah yang ditempuh UGM untuk menghapus kekerasan seksual terjadi di lingkup pendidikan mencakup literasi, membuat konselor sebaya, membentuk tim satgas, hingga menyediakan button crisis center di website kampus.

Literasi soal apa saja yang termasuk kekerasan seksual diberikan kepada tenaga kependidikan hingga mahasiswa demi mencegah mereka menjadi korban.

"Jadi di situ ada pemberian edukasi, informasi, karena memang ini kaitannya dengan persepsi orang terhadap kekerasan itu sendiri," ucap Ova saat Press Conference, ICIFPRH 2022 di Yogyakarta, Selasa, (23/8/2022).

"Orang melihat mungkin, 'suit suit (bersiul)' itu belum kekerasan gitu kan, padahal itu kan, juga sesuatu yang sudah mancing mancing gitu ya, atau mungkin suatu komentar-komentar, "Eh baju kamu bagus lho," nah itu ini mahasiswa kadang-kadang tidak tahu apa yang iya dan yang tidak gitu, ya," terangnya lebih jauh.

Baca Juga: Profil Prof Ova Emilia, Rektor Perempuan UGM Periode 2022-2027

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania