Mengganggu Kesehatan Reproduksi Perempuan, Apa Itu Menoragia?

Anna Maria Anggita - Kamis, 28 Juli 2022
Menoragia kondisi yang mengganggu kesehatan reproduksi perempuan.
Menoragia kondisi yang mengganggu kesehatan reproduksi perempuan. Elena Vafina

Parapuan.co - Menoragia menjadi salah satu gangguan kesehatan reproduksi perempuan yang sebaiknya segera diobati.

Menoragia sendiri menjadi suatu kondisi di mana periode menstruasi itu perdarahannya abrnomal atau berkepanjangan.

Dilansir dari Cleveland Clinic, menoragia mengacu pada pendarahan yang berlangsung lebih lama dari tujuh hari dengan aliran darah yang lebih banyak daripada menstruasi biasanya.

Menoragia tidak hanya mengganggu kesehatan reproduksi perempuan, tapi juga berdampak pada terjadinya anemia, karena kondisi ini melibatkan banyak darah yang keluar dari tubuh.

Anemia sendiri juga mengancam jiwa jika tidak segera diobati.

Dikarenakan menoragia adalah kondisi serius, maka setiap perempuan harus mengetahui tanda-tanda dari kondisi yang mengancam kesehatan organ kewanitaan ini, di antaranya:

- Sakit perut.

- Periode menstruasi yang berlangsung lebih lama dari tujuh hari.

- Melewati gumpalan darah berukuran besar. Di mana darah mungkin tampak merah, merah muda, coklat, atau bahkan seperti karat.

Baca Juga: Edamame Dipercaya Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan, Ini Ulasannya

- Pendarahan melalui satu atau lebih tampon atau pembalut setiap jam selama lebih dari dua jam berturut-turut.

- Kehilangan lebih dari 80 mililiter darah selama periode meriode, bukan yang biasanya 35-40 mililiter.

Tak hanya itu, orang dengan menoragia yang mengganggu kesehatan reproduksi perempuan ini juga mungkin mengalami gejala anemia seperti mudah lelah dan sesak napas.

Lantas, bagaimana mendiagnosis menoragia?

Untuk mendiagnosis kondisi yang mengganggu kesehatan organ kewanitaan seperti menoragia ini, penyedia layanan kesehatan harus mengajukan serangkaian pertanyaan tentang riwayat kesehatan seperti:

- Usia saat mendapat menstruasi pertama.

- Jumlah hari periode berlangsung.

- Anggota keluarga dengan riwayat perdarahan menstruasi yang berat.

Baca Juga: Ganggu Kesehatan Reproduksi Perempuan, Ini Penyebab Vagina Sakit Usai Bercinta

- Riwayat kehamilan dan metode pengendalian kelahiran saat ini.

- Obat-obatan yang sedang dikonsumsi saat ini.

Jika gejala menoragia terasa parah, maka penyedia layanan kesehatan mungkin akan melakukan beberapa tes seperti:

- Tes darah untuk memeriksa tanda-tanda anemia, masalah pembekuan darah, atau penyakit tiroid.

- Pap smear untuk mempelajari sel-sel dari serviks untuk mengetahui perubahan yang mungkin mengindikasikan kanker.

- Biopsi endometrium untuk memeriksa jaringan rahim untuk sel kanker atau penyimpangan lainnya.

- Ultrasonografi transvaginal untuk memeriksa penampilan organ dan jaringan di panggul.

- Magnetic resonance imaging (MRI) untuk memeriksa struktur abnormal di dalam rahim ketika USG tidak memberikan informasi yang cukup.

- Kultur serviks untuk menguji infeksi, seperti yang ditunjukkan oleh riwayat kesehatan dan hasil pemeriksaan fisik.

Dengan melakukan pemeriksaan yang tepat maka kondisi menoragia pun dapat ditangani dengan tepat.

Penting dicatat, menoragia bukan suatu kondisi yang harus ditutupi ya Kawan Puan, jika memang kamu mengalaminya segera periksakan, tujuannya agar kesehatan reproduksi perempuan tidak memburuk.

Baca Juga: Cara Mencegah Penularan Trikomoniasis Demi Jaga Kesehatan Reproduksi Perempuan

(*)

Sumber: Cleveland Clinic
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania