Mengenal Parental Burnout, Kondisi Stres dan Lelah saat Mengasuh Anak

Ericha Fernanda - Rabu, 6 Juli 2022
Parental burnout karena stres dan lelah mengurus anak.
Parental burnout karena stres dan lelah mengurus anak. yellowpicturestudio

Parapuan.co - Menjadi orang tua memang tidak mudah, sebab ada berbagai tantangan pengasuhan yang menguras energi dan emosi setiap harinya.

Mulai dari mengatasi tantrum, perilaku negatif, kesehatan mental, dan finansial yang berkaitan dengan anak bisa memicu parental burnout.

Parental burnout terjadi ketika orang tua kewalahan dan merasa tidak mampu memenuhi tuntutan hidup yang semakin banyak.

"Parental burnout adalah kelelahan fisik, mental, dan emosional yang dirasakan orang tua akibat stres kronis mengasuh anak,” kata Dr. Puja Aggarwal, ahli saraf dan life coach bersertifikat, mengutip Healthline.

Parental burnout dapat berupa kelelahan fisik, kelelahan emosional, kurangnya motivasi, rasa putus asa, serta menjauhkan diri dari orang lain dan aktivitas yang menyenangkan.

Selain itu, parental burnout juga menimbulkan perasaan tidak mampu, kebingungan, dan keterasingan untuk menjadi orang tua. 

"Burnout adalah hasil dari stres berkepanjangan di mana tuntutan yang diberikan pada individu melebihi kemampuannya untuk memenuhi harapan,” tambah Michaela Decker, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi.

Tanda-Tanda Parental Burnout

Tanda-tanda parental burnout setiap orang berbeda-beda, gejala umumnya meliputi:

Baca Juga: Dengarkan Tubuhmu, Ini 5 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Gejala Burnout

- Kelelahan atau merasa energi terkuras sepanjang waktu.

- Perasaan tidak berdaya, putus asa, atau keraguan diri.

- Sakit kepala, sakit leher, dan nyeri otot.

- Kehilangan motivasi.

- Perubahan nafsu makan atau kebiasaan tidur.

- Isolasi, mengasingkan diri, atau merasa sendirian di dunia.

- Sifat lekas marah.

- Perasaan sedih terus-menerus atau depresi.

Pada kasus yang jarang terjadi, kelelahan kronis dapat membuat seseorang menyalahgunakan obat-obatan atau alkohol dalam upaya untuk menenangkan diri.

Baca Juga: Tips Mengatasi Depresi Tanpa Obat, Bagaimana Caranya? Yuk Simak

Cara Mengatasi Parental Burnout

Apabila Kawan Puan mengalami tanda-tanda parental burnout, ada beberapa cara untuk mengatasinya agar kamu merasa lebih baik, antara lain:

- Berbicara dengan pasangan, orang tua, atau psikolog tentang stres dan kelelahan kronis yang membuatmu merasa kewalahan mengurus anak.

- Jelaskan secara terbuka bagaimana perasaanmu, jangan takut untuk mengakui bahwa kamu mengalami kesulitan dalam mengurus anak.

- Tidur yang cukup untuk memulihkan energi, mengurangi stres, meningkatkan fokus, dan mengatur emosi dengan lebih baik.

- Luangkan waktu untuk berolahraga dan aktivitas fisik lainnya untuk melepaskan endorfin, yaitu hormon pereda stres.

- Bangun support system. Pasangan, keluarga, dan teman-teman yang suportif membantumu merasa didengar, dilihat, dan dipahami.

Kawan Puan, itulah penjelasan tentang parental burnout beserta cara mengatasinya. Kawan Puan sendiri apakah pernah mengalami kondisi ini? (*)

Baca Juga: 5 Manfaat Berteman untuk Kesehatan Mental, Bisa Jadi Support System!

Sumber: Healhtline
Penulis:
Editor: Arintya

Hari Bipolar Sedunia, Kenali Faktor Risiko Seseorang Terdiagnosis Bipolar