Marak di Media Sosial, Ini 4 Dampak Flexing bagi Kesehatan Mental

Ericha Fernanda - Sabtu, 18 Juni 2022
Dampak flexing bagi kesehatan mental.
Dampak flexing bagi kesehatan mental. SunnyVMD

Parapuan.co - Fenomena flexing sedang marak di media sosial lantaran dikaitkan dengan kegiatan memamerkan sesuatu.

Flexing berarti menunjukkan sesuatu kepemilikan atau pencapaian dengan cara yang dianggap orang lain tidak menyenangkan.

Flexing kerap dilakukan untuk mendapatkan validasi atau pengakuan dari orang lain terkait kelebihannya.

Saat pelaku flexing mendapat pujian atau kritikan dari orang lain, mereka semakin populer karena banyak sorotan mengarah padanya.

Apabila kegiatan pamer terus-menerus dilakukan, maka sangat mungkin berpengaruh pada kesehatan mental.

Melansir Independent, berikut dampak flexing bagi kesehatan mental yang perlu diwaspadai. Yuk, cari tahu!

1. Haus akan validasi

Media sosial bisa membahayakan jika ditujukan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain secara terus-menerus dengan cara flexing.

Pasalnya, flexing mengharuskanmu memamerkan kelebihan di media sosial demi perhatian dari orang lain.

Baca Juga: Tips Tetap Harmonis dengan Pasangan Tanpa Umbar Kemesraan di Sosmed

Akibatnya, kamu merasa perlu untuk diakui orang lain terkait apapun yang kamu miliki dalam hidupmu.

Apabila aksi flexing tidak sesuai harapanmu, mungkin kamu akan merasa stres, tidak bahagia, dan bahkan depresi.

2. Stres dan cemas

Flexing juga dapat memicu stres dan cemas, sebab kamu merasa dituntut untuk memberi tahu orang lain tentang pencapaian atau kekayaanmu.

Selain itu, kamu merasa selalu harus sempurna di depan orang lain karena berkaitan dengan ketenaran di sosial.

Jika tidak sempurna, kamu akan merasa cemas terhadap komentar orang lain yang tidak mengenakkan.

3. Mencoba menjatuhkan orang lain

Ada berbagai motif orang melakukan flexing, mulai dari haus akan validasi hingga rencana menjatuhkan orang lain.

Saat kamu berhasil menjatuhkan orang lain karena aksi pamermu, suasana hatimu menjadi senang dan puas.

Baca Juga: Mengenal Stoikisme, Kunci Hidup Tenang, Bebas Stres dan Cemas

Masalahnya, respons senang dan puas bisa berbahaya bagi kesehatan mental jika dilakukan melalui perbuatan buruk.

Selain itu, kamu merasa harus lebih dari orang lain dan menjadikan mereka sebagai standar keberhasilanmu.

4. Depresi

Media sosial tidak hanya terbukti menyebabkan ketidakbahagiaan, tetapi juga dapat menyebabkan depresi jika tidak digunakan sebagaimana mestinya.

Fenomena flexing semakin marak terjadi di media sosial dan perbandingan diri sendiri dengan orang lain tak terhindarkan.

Selain itu, adanya ketidakbahagiaan ketika aksi flexing tidak sesuai harapan juga bisa menjadi faktor risiko depresi.

Memuaskan keinginan untuk pamer tidak ada habisnya karena tren selalu berganti setiap harinya.

Nah, itulah empat dampak flexing bagi kesehatan mental yang sedang marak di media sosial ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Depresi Paling Umum, Salah Satunya Gangguan Bipolar

(*)

Sumber: Independent
Penulis:
Editor: Linda Fitria

Menguras Fisik dan Mental, Psikolog Bagikan Tips Atasi Stres di Perjalanan Mudik Balik