Deretan Mitos yang Membuat Orang Salah Kaprah akan Kesehatan Mental

Anna Maria Anggita - Selasa, 7 Juni 2022
Deretan mitos kesehatan mental
Deretan mitos kesehatan mental spukkato

Perlu diketahui dahulu kalau skizofrenia ditandai dengan distorsi dalam pemikiran, persepsi, emosi, bahasa, rasa diri, dan perilaku.

Di mana distorsi ini dapat mencakup halusinasi dan delusi.

Di samping itu, skizofrenia tidak sama dengan gangguan identitas disosiatif, yang dulu disebut gangguan kepribadian ganda.

4. Masalah kesehatan mental bersifat permanen

Harus dicatat baik-baik kalau diagnosis kesehatan mental belum tentu akan dialami seumur hidup atau kondisi permanen.

Pasalnya pengalaman setiap individu dengan penyakit mental berbeda.

Di mana mungkin orang lain memerlukan pengobatan atau terapi bicara untuk mengembalikan keseimbangan hidup mereka.

Jadi dengan pengobatan yang tepat maka masalah kesehatan mental dapat pulih.

5. Gangguan makan hanya menyerang perempuan

Asumsi salah kaprah berikutnya yakni tentang anggapan kalau gangguan makan hanya menyerang perempuan.

Bahkan ada stereotip bahwa gangguan makan hanya dialami perempuan muda, kulit putih, dan kaya, padahal kondisi tersebut sebenarnya dapat mereka dapat memengaruhi siapa saja.

Nah, dari ulasan di atas, dapat diketahui ya kalau masih ada anggapan yang salah akan gangguan mental, jadi yuk bantu sebarkan informasi yang benar.

Kawan Puan, jangan lupa juga untuk selalu menjaga kondisi kesehatan mental sendiri agar kualitas hidup tetap baik.

Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu, Ini Perbedaan Minat dan Bakat pada Anak

(*)

Benarkah Tertawa Baik untuk Menjaga Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya