Menyebar di Eropa, Kenali Gejala dan Cara Cegah Penularan Cacar Monyet

Dinia Adrianjara - Jumat, 20 Mei 2022
Jangan panik, cacar monyet tak ditularkan  lewat udara.
Jangan panik, cacar monyet tak ditularkan lewat udara. eli ramos

Parapuan.co - Penyakit langka yang disebut cacar monyet atau monkeypox, kembali menyebar di beberapa negara.

Kasus cacar monyet dilaporkan pertama kali pada Rabu lalu, pada seorang pasien yang dirawat di rumah sakit Massachusetts.

Diketahui pasien tersebut sakit setelah melakukan perjalanan ke Kanada dengan menggunakan transportasi pribadi.

Cacar monyet sebagian besar ditemukan di Afrika Barat dan Tengah.

Namun sepekan terakhir kasus ini juga ditemukan di beberapa negara di Eropa, termasuk di Inggris dan Amerika Serikat.

Meski pertama kali terdeteksi di Inggris, namun pihak berwenang sudah mengingatkan bahwa kasus ini berpotensi meluas ke negara-negara lain.

Apa itu cacar monyet?

Cacar monyet adalah sebuah infeksi yang sangat jarang terjadi dan bergejala ringan, yang awalnya ditularkan dari hewan liar yang terinfeksi di beberapa bagian Afrika.

Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 pada monyet yang dipelihara untuk sebuah penelitian.

Baca Juga: Sering Buang Air Kecil di Malam Hari? Ini 5 Cara Mengatasinya

Selanjutnya penyakit ini kemudian pertama kali ditemukan pada manusia pada tahun 1970.

Penyakit ini mirip dengan cacar air, di mana seseorang yang menderita cacar monyet akan muncul ruam yang dimulai dari bagian wajah.

Bagaimana cara penularan cacar monyet?

Cacar monyet dapat ditularkan dari gigitan hewan yang terinfeksi atau menyentuh darah, cairan tubuh atau bulunya.

Virus ini diperkirakan disebarkan oleh hewan pengerat seperti tikus, mencit dan tupai.

Selain itu bisa juga ditularkan ke manusia jika mengonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi, yang belum dimasak dengan benar.

Penularan cacar monyet antar manusia sangat jarang ditemukan, karena penyakit ini memang tidak mudah menyebar di antara manusia.

Tetapi ada kemungkinan penyebaran penyakit ini lewat pakaian, tempat tidur, atau handuk yang digunakan oleh seseorang yang mengalami ruam.

Penyakit ini juga dapat ditularkan jika menyentuh kulit yang melepuh atau koreng, atau terlalu dekat dengan orang terinfeksi yang batuk atau bersin.

Baca Juga: Mengenal Flu Tomat, Penyakit yang Menyerang Puluhan Balita di India

Gejala

Jika seseorang terinfeksi cacar monyet, biasanya diperlukan waktu antara 5-21 hari sampai gejala pertama muncul.

Beberapa gejalanya seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kelenjar getah bening bengkak, menggigil, dan kelelahan.

Ruam biasanya muncul satu sampai lima hari setelah mengalami gejala ini.

Seringkali seseorang yang terkena cacar monyet sering disalahartikan sebagai cacar air biasa karena awalnya berupa bintik yang menonjol, yang berubah menjadi keropeng berisi cairan.

Gejala biasanya hilang dalam waktu dua sampai empat minggu.

Cara Pengobatan

Dalam studi di Afrika Tengah, di mana masyarakatnya lebih sulit mengakses perawatan kesehatan, ditemukan bahwa penyakit ini menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi.

Baca Juga: Hindari Penyakit Menular, Ini 4 Cara Cegah Penyebaran Infeksi pada Anak

Namun kebanyakan pasien bisa sembuh dalam beberapa minggu.

Pasien biasanya perlu dirawat di rumah sakit spesialis agar infeksi tidak menyebar dan gejala umum dapat diobati.

Ada satu vaksin dan satu pengobatan khusus yakni Tecovirimat dari SIGA Technologies, yakni obat yang biasanya dijual dengan merek Tpoxx.

Namun obat ini belum tersedia secara luas.

Untuk itu, selalu jaga kesehatan diri dan keluarga ya, Kawan Puan!

Sumber: Time
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara

Viral di TikTok, Kondisi Bell's Palsy Bukan Disebabkan Kipas Angin